RADARBEKASI.ID, BEKASI – Destinasi wisata jembatan cinta yang berada di wilayah Tarumajaya, kondisinya sangat memprihatinkan. Sebab, pengelola tempat wisata ini tidak melakukan perawatan dengan baik. Alhasil, tempat wisata yang sudah berdiri sejak beberapa tahun lalu itu harus ditutup, karena bisa membahayakan para pengunjung.
Dampak dari penutupan wisata jembatan cinta ini, sangat dirasakan oleh para pedagang di area tersebut. Pasalnya, omset penjualan para pedagang menurun drastis akibat tidak ada pengunjung yang datang.
“Semenjak lebaran tempat wisata ini sudah tutup, akibat adanya pengunjung jatuh ke bawah. Sampai sekarang belum diperbaiki,” ujar salah satu pedagang, Mulyani (45), kepada Radar Bekasi, Kamis (28/7).
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Jembatan Cinta, Sobri Sastra menjelaskan, memang tempat wisata jembatan cinta ditutup karena sedang ada perbaikan.
Dari pantauan Radar Bekasi di lokasi wisata, jembatan yang terbuat dari kayu sudah sangat rapuh dan bolong-bolong.
Sobri mengaku, perbaikan tempat wisata itu terkendala dengan biaya. Pasalnya, dengan adanya wabah Covid-19 selama dua tahun, wisata yang dikelolanya tersebut tidak ada pemasukan, sementara untuk perbaikan butuh dana yang tidak sedikit.
“Saya terkendala anggaran untuk perbaikan tempat wisata jembatan cinta ini,” ucapnya.
Menyikapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Destinasi dan Industri Pariwisata pada Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Bramantio Soewarno mengungkapkan, di Tarumajaya itu ada tiga destinasi, jembatan cinta, sungai jingkem, dan sungai rindu.
“Tidak bisa dipungkiri, management pengelola wisata jembatan cinta ini kurang baik, berbeda dengan sungai jingkem dan rindu,” terang Bram.
Menurut dia, wisata di Tarumajaya mendapatkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR). Perihal penutupan wisata jembatan cinta ini, karena ada kerusakan yang belum diperbaiki sampai sekarang.
“Alhamdulilah, destinasi wisata di Tarumajaya ada juga bantuan dari CSR, dan sampai sekarang masih beroperasi. Namun untuk jembatan cinta, jembatannya ada yang rusak, sehingga ditutup sementara, dan mudah-mudahan bisa diperbaiki secepatnya,” harap Bram. (pra)
