RADARBEKASI.ID, BEKASI – DPD Partai Nasdem Kota Bekasi berhasil merangkul sejumlah tokoh yang berasal dari berbagai kalangan, baik mantan birokrat, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Ketua DPD Partai Nasdem Kota Bekasi, Aji Ali Sabana mengatakan, pihaknya berupaya terus melakukan berbagai langkah strategis guna penguatan partainya, baik dengan cara memainkan isu dan merangkul tokoh-tokoh masyarakat untuk memenangkan kontestasi 2024.
Adapun saat ini, kata Aji, dibawah pimpinan dirinya Partai NasDem Kota Bekasi pun terus memperkuat struktur partai hingga di tingkat akar rumput, dan juga terus merangkul tokoh masyarakat, seperti mantan birokrat/pejabat, tokoh agama, aktivis dan tokoh masyarakat lainnya.
“Untuk yang terbaru, tepatnya pekan lalu ada dua tokoh memutuskan bergabung bersama kami. Antara lain, mantan birokrat yang dulu pernah jabat Camat dan Kadisnaker Pemkot Bekasi, Muhamad Kosim, dan satu lagi Sutejo mantan Panwaslu Kota Bekasi,” kata Aji kepada Radar Bekasi, kemarin.
“Keduanya, Alhamdulillah secara simbolis langsung disematkan rompi Partai Nasdem sebagai tanda bahwa dua tokoh ini sekarang menjadi keluarga besar kami,” sambungnya.
Aji menjelaskan, sebelum dua tokoh ini menjadi bagian keluarga besar dari partai besutan Surya Paloh ini, beberapa tokoh lain di Kota Bekasi juga sudah lebih dulu gabung. Seperti, pemilik sekaligus pengasuh pondok Pesantren Darul Mutaqien Bantargebang Kota Bekasi Ustazah Tati, mantan birokrat PLT Sekda Pemkot Bekasi Ikhsan Said.
“Ada juga yang bergabung dengan kami dari mantan anggota DPRD dan bendahara Partai Islam kk Rahmi, dan beberapa tokoh lainnya,” jelasnya.
Aji pun menegaskan, bahwa partainya terus membuka ruang seluas-luasnya kepada para putra-putri terbaik bangsa untuk bergabung dan berjuang bersama membesarkan partai, maupun maju sebagai calon legislatif DPRD ataupun kepala daerah, dan prosesnya tanpa mahar sesuai tagline partainya selama ini.
“Partai kami terbuka untuk semua kalangan yang ingin bergabung, terpenting sama-sama punya niat berjuang membangun kota Bekasi dan umumnya Indonesia lebih baik kedepan,” pungkasnya. (mhf)