Berita Bekasi Nomor Satu

Lagi, Plt Ketua Golkar Diperpanjang

Plt Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Deden Y Hidayat

 

RADARBEKASI.ID, BEKASI -Masa jabatan Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Bekasi kembali diperpanjang yang keempat kalinya. Setelah masa jabatannya selesai pada tanggal 31 Juli 2022 kemarin. Alasan perpanjangan tersebut disebabkan, karena sekarang sudah memasuki masa pendaftaran partai ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), sehingga tidak mungkin dilaksanakan Masyarakat Daerah Luar Biasa (Musdalub).

Perpanjangan jabatan tersebut sesuai hasil keputusan DPD Partai Golkar Jawa Barat, yang tertera pada surat nomor : SKEP-100 GOLKAR/VII/2022, tentang perpanjangan keempat masa penugasan Deden Y Hidayat sebagai pejabat pelaksana tugas DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi sampai tanggal 31 Agustus 2022.

Plt Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Deden Y Hidayat mengatakan, perpanjangan ini dilakukan karena ada agenda lain yang tidak mungkin ada perubahaan. Yaitu agenda KPU pendaftaran partai yang dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 14 Agustus 2022. Pasalnya kata Deden, apabila Musdalub tetap dilakukan sekarang, pastinya akan ada perombakannya kepengurusan dan itu bisa mengganggu.

“Misalkan Juli Musdalub, setelah itu ada jeda waktu, sedangkan tanggal 1 Juli sudah pendaftaran partai politik. Sehingga setelah dilakukan diskusi di Jawa Barat, keputusannya jabatan Plt ketua diperpanjang satu bulan,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Selasa (2/8/2022).

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan DPD Partai Golkar Jawa Barat ini menegaskan, dalam waktu satu bulan masa jabatannya sebagai Plt Ketua, Musdalub harus dilaksanakan. Kemungkinan setelah agenda dari KPU, pendaftaran partai politik.

“Satu bulan ini, ya bisa dikatakan harus dilaksanakan Musdalub. Sekarang kita selesaikan dulu agenda dari KPU,” ucapnya.

Dalam hal ini Deden mengungkapkan, prinsip yang dipegang oleh Jawa Barat itu, bahwa Kabupaten Bekasi potensinya besar. Oleh karena itu, pengelolaannya harus punya visi-misi yang matang. Kedepannya itu harus seperti apa. Misalkan dipimpin sama orang yang hanya asal dan tidak memahami itu, kondisinya akan seperti sekarang, kantor masih menyewa, dan sebagainya.

Kemudian, harus bisa juga mengakomodir potensi-potensi partai Golkar yang ada, termasuk tokoh-tokoh yang berjasa terhadap Partai Golkar. Tentunya itu bukan pekerjaan yang mudah, sehingga banyak pertimbangan untuk menentukan ketua Golkar di Kabupaten Bekasi.

“Itu bukan pekerjaan yang gampang. Kalau prinsipnya yang penting saya ambil, nggak boleh begitu juga. Jadi banyak pertimbangan untuk menentukan karakter seperti apa untuk di Kabupaten Bekasi ini, dengan dinamika yang tinggi, sikap kulturnya yang begitu kuat. Itu harus dipertimbangkan,” ungkapnya. (pra)