RADARBEKASI.ID, BEKASI – Memasuki 100 hari kerja periode kedua sebagai Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, dinilai tidak mampu mengatasi kekosongan jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.
Padahal, dalam Surat Keputusan (SK) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada saat pengangkatan Pj Bupati Bekasi, jelas salah satunya berbunyi terkait pengisian kekosongan jabatan.
“Saya sangat prihatin dengan kinerja Pak Pj bupati, yang harus diperbaiki. Karena menjadi sesuatu yang mustahil, program kerja bisa berjalan tanpa diisi dengan pasukan atau birokrasi organisasi yang masih banyak kekosongan,” ujar Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi, Aria Dwi Nugraha, Rabu (24/8).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bekasi ini menjelaskan, apabila mengacu apa yang dilakukan oleh Plt Wali Kota, Tri Adhiyanto, sudah dua kali melakukan rotasi mutasi pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
“Pertanyaannya, kenapa Pj Bupati Bekasi sulit sekali untuk mengisi kekosongan jabatan yang ada?. Sekali melakukan mutasi, hanya lima orang, sehingga tidak begitu berpengaruh terhadap kekosongan jabatan yang mencapai 106. Hal ini perlu kami pertanyakan kemampuan bekerja Pak Pj,” ucap Aria.
Lanjut pria yang memiliki 11 Anggota DPRD yang tergabung dalam Fraksi Gerindra ini menjelaskan, apabila mengacu pada UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, kewenangan Pj Bupati lebih kuat dari Plt Wali Kota. Pj Bupati itu, hampir sama kedudukannya dengan definitif.
“Kami dari legislatif, yang memiliki fungsi pengawasan, menilai seperti ada keraguan atau ketakutan Pj Bupati, tidak seperti jargonnya ‘semakin berani’. Karena sudah memasuki 100 hari kerja, belum ada progres dalam pengisian jabatan kosong,” beber Aria.
Ia juga menyoroti terkait progres pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bekasi. Berdasarkan informasi yang diperoleh, fisik pembangunan infrastruktur dari tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD), masih minim sekali.
Seperti di Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan, baru mencapai 38 persen, sedangkan untuk Dinas Cipta Karya dan Penataan Ruang, sudah mencapai 16 persen, dan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi, baru mencapai 22 persen.
Apabila mengacu pada penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 ini, yang sudah memasuki triwulan ketiga, secara makro serapan anggaran keseluruhan masih di bawah 50 persen atau 43 persen. Tentu hal ini, jika pelaksanaan kegiatan lambat, masyarakat yang dirugikan.
“Oleh sebab itu, kami sebagai wakil rakyat berharap, Pak Pj Bupati selaku Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dan Pak Sekda selaku Ketua Baperjakat, bisa memperbaiki kinerja di lingkungan Pemkab Bekasi. Jangan sampai hal ini dibiarkan berlarut-larut, sehingga berdampak ke pembahasan APBD Perubahan jadi terbengkalai. Sebab, dengan adanya rangkap jabatan sejumlah kepala OPD, mengakibatkan bekerja tidak maksimal,” tegas Aria.
Sementara itu, Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan menuturkan, dirinya tidak diam dalam konteks upaya melakukan pengisian kekosongan jabatan. Hanya saja, dia mengaku, untuk mekanisme dan proses izin yang harus ditempuh, begitu panjang.
Untuk menghemat waktu, Dani mengaku, dalam melakukan rotasi mutasi di tingkat eselon II, dirinya menggunakan hasil job fit atau meneruskan kebijakan yang sudah dilakukan Plt Bupati Bekasi, Ahmad Marjuki, kala itu.
“Kalau saya harus mengulang lagi, waktunya bisa berbulan-bulan. Sebelumnya, saya sudah melakukan rotasi mutasi terhadap lima jabatan. Jadi, berbagai upaya terus dimaksimalkan. Bahkan, saat ini sudah melakukan pengajuan kembali untuk merotasi 11 eselon II yang meneruskan hasil job fit dari Pak Marjuki,” terangnya.
Dani mengaku, dengan kondisi banyaknya jabatan yang kosong, berdampak terhadap capaian kinerja. Sebab, memang ada sejumlah kepala OPD yang rangkap jabatan, sehingga kinerjanya tidak fokus.
“Oleh karena itu, untuk mengatasi beberapa permasalahan yang ada, saya membentuk beberapa Satuan Kerja (Satker). Dengan tujuan, salah satunya untuk mengatasi pengangguran, kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan meluncurkan program Bebeli,” pungkas Dani. (and)