Berita Bekasi Nomor Satu

Komisi IV Akan Panggil Disdik

BELAJAR NGEDEPROK: Sejumlah murid belajar ngedeprok tanpa menggunakan meja dan kursi, di SDN Sukadaya 02, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Selasa (30/8). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, akan memanggil Dinas Pendidikan (Disdik) untuk membahas terkait masih banyaknya sarana dan prasarana (fasilitas) pendidikan yang tidak memadai, termasuk pengadaan meja dan kursi (meubelair) .

“Kami sudah membahasnya di internal Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi. Maka dalam waktu dekat ini, akan ada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Disdik,” tutur Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Nyumarno.

Menurutnya, Kabupaten Bekasi sebagai daerah yang memiliki kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, perlu ada perhatian khusus untuk fasilitas pendidikan.

“Terkait fasilitas pendidikan di Kabupaten Bekasi ini, sudah sering dibahas, namun tak kunjung tuntas,” bebernya.

Nyumarno mengungkapkan, untuk perbaikan sekolah serta pengadaan meubelair sudah pernah disatukan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Hanya saja, perbaikan ruang kelas dilakukan, sementara pengadaan meubelair tidak terealisasi. Begitu juga sebaliknya, ada pengadaan meja dan bangku, tapi perbaikan sekolahnya tidak berjalan.

“Jadi sebenarnya, masalah fasilitas pendidikan yang sudah bertahun tahun dibahas ini tidak pernah selesai. Oleh sebab itu, kami akan kembali melakukan pembahasan, agar fasilitas pendidikan bagi anak-anak generasi penerus bangsa, bisa terpenuhi, sehingga terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat berdaya saing,” harap Nyumarno.

Lanjutnya, Komisi IV yang juga bermitra dengan Dinas Sosial dan Dinas Ketenagakerjaan serta Disdik, harus memperhatikan dari hulu ke hilir.

Dijelaskan Nyumarno, apabila fasilitas pendidikan-nya baik, tentu dapat melahirkan generasi berkualitas dan terciptanya tenaga kerja, sesuai dengan kebutuhan industri yang ada di Kabupaten. Maka hal ini juga dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, sekaligus mengurangi angka pengangguran.

“Rencananya, kami akan bahas berapa meubelair yang kosong, dan juga sekolah atau ruang kelas yang rusak. Termasuk melakukan pendataan berapa besaran anggaran yang perlu disediakan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas pendidikan tersebut,” pungkasnya. (and)