RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah partai politik di Kabupaten Bekasi diresahkan dengan kehadiran Partai Republika Satu. Pasalnya, partai besutan Hasnaeni ini mencatut para pengurus partai lain tanpa sepengetahuan orang yang bersangkutan. Akibatnya, partai yang namanya kader dicatut oleh Partai Republika Satu harus membuat surat pernyataan untuk memastikan bahwa orang tersebut memang kader partainya.
Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Deden Y Hidayat mengaku, sebanyak 120 kader Golkar namanya ganda dengan partai lain saat verifikasi administrasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Berdasarkan data yang ada, kegandaan nama kader partainya ini paling banyak dengan Partai Republika Satu.
“Ada 120 kader partai yang namanya ganda dengan partai lain. Paling banyak dengan Partai Republika Satu,” ujarnya kepada Radar Bekasi.
Dia mengaku kesulitan untuk protes ke Partai Republika Satu, karena tidak ada kantro skretariat di Kabupaten Bekasi. Sementara nama-nama ganda dengan Partai Republika Satu merupakan pengurus di tingkat DPD dan Pengurus Kecamatan (PK).
“Mangkanya itu aneh juga. Kenapa bisa begitu, yang masuk pengurus DPD dan Ketua KPK. Kan lucu,” tukasnya.
Deden meminta agar KPU menindaklanjuti persoalan ini secara serius. Bahkan, partai-partai yang ada di senayan maupun legislatif, bisa mensuportnya, jangan sampai pesta demokrasi ini terganggu dengan hal-hal seperti ini. “KPU harus menindaklanjuti secara serius. Ko bisa lolos begitu, kalau sebagian besar anggotanya katakanlah ganda. Artinya ada sesuatu yang nggak bagus,” ucapnya.
Kebocoran data para pengurus partai ini merupakan tanggungjawab KPU. Kenapa, karena tidak ada yang mengetahui akun Sipol partai lain, kecuali KPU. “Ini tanggung jawab KPU, kenapa bisa bocor data para pengurus partai,” tuturnya.
Senada disampaikan Ketua DPD PAN Kabupaten Bekasi, Daeng Muhammad. Dirinya menuturkan, nama-namanya pengurus partainya paling banyak ganda dengan Partai Republika Satu. Namun dirinya belum mendata ada berapa nama kader partainya yang ganda dengan Partai Republika Satu. “Di kita di Cikarang Utara paling banyak yang masuk Partai Republik Satu, saya saja partainya baru denger,” ungkapnya.
Sementara itu, Kader DPD Partai Nasdem Kabupaten Bekasi, Desi Kurniawati mengaku, namanya dicatut oleh Partai Republik Satu tanpa sepengetahuan dirinya. Padahal, dirinya mengaku belum pernah ketemu dengan pengurus partai tersebut. Apalagi sampai menyerahkan data atau identitasnya.
Sekretaris DPD Partai NasDem Kabupaten Bekasi, Endang Suherman menambahkan, ratusan pengurus DPD Partai NasDem Kabupaten Bekasi namanya dicatut oleh partai lain saat verifikasi administrasi. Endang memastikan, ratusan orang itu merupakan pengurus partainya.
“Ada 109 orang yang ganda-ganda dengan partai yang lain. Seperti Partai Ummat, Partai Republika Satu, Partai Golkar, PAN, dan Partai Demokrat. Paling banyak Partai Republik Satu,” ucapnya.
Menyikapi itu, Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Bekasi, Abdul Harits mengaku, dari 24 Parpol lima diantaranya belum dilakukan verifikasi, yakni Partai Republik, Partai Republiku Indonesia, Partai Republik Satu, Partai Suara Rakyat Indonesia, dan Partai Prima. Alasannya, karena kepengurusannya di Kabupaten Bekasi belum diketahui atau temukan.
“Itu belum kita temukan pengurusnya. Sudah kita upayakan melalui KPU Jawa Barat, tapi belum ada informasi,” jelasnya. (pra)
Respon (1)
Komentar ditutup.