RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi belum menggunakan e-katalog milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) atau local Bekasi dalam pengadaan meja dan kursi (meubelair) untuk kebutuhan sekolah.
“Sebelum ada e-katalog Pemkab Bekasi diluncurkan, kami sudah mengajukan pengadaan meubelair untuk sekolah melalui e-katalog nasional,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda.
Ia menjelaskan, pengadaan untuk meubelair tahun ini telah dianggarkan sebesar Rp 10 miliar. Anggaran tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu untuk tingkat SD sebesar Rp 2 miliar, dan tingkat SMP sebesar Rp 8 miliar.
“Jadi, pengadaannya kami bagi dua di untuk SD dan SMP. Meubelair untuk SD bisa mencapai 100-an ruang kelas. Sedangkan untuk SMP, saya kurang hafal. Nanti coba saya tanyakan ke kabid-nya,” beber Carwinda.
Kata dia, pihaknya juga akan mengajukan pendapat kepada pimpinan dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), agar menyelesaikan permasalahan secara teknis di sekolah.
Dirinya juga berencana, untuk mengalihkan penggunaan anggaran ke masing-masing kepala sekolah.
”Anggaran untuk meubelair atau kebutuhan lainnya, kami akan serahkan kepada kepala sekolah. Sehingga penggunaan keuangan daerah tepat sasaran,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Pengadaan Barang Jasa Setda Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha menyampaikan, sejak bulan Agustus lalu, pihaknya telah meluncurkan program e-katalog untuk sejumlah pengadaan barang dan saja. Salah satunya, untuk pengadaan meubelair dan Alat Tulis Kantor (ATK).
“Untuk pengadaan barang dan jasa dengan anggaran mencapai Rp 50 juta ke atas, sudah bisa menggunakan e-katalog milik Pemkab Bekasi. Tujuannya sebagai pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bekasi,” terangnya.
Iman menjelaskan, dalam sosialisasi pengadaan barang dan jasa untuk kebutuhan pendidikan melalui e-katalog yang dilakukan belum lama ini, turut dihadiri kepala sekolah se Kabupaten Bekasi
“Kami sudah meluncurkan program e-katalog lokal, dan program Bekasi Berani Beli (Bebeli). Dalam kanal tersebut, untuk belanja dengan anggaran di bawah Rp 50 juta,” pungkasnya. (and)











