Berita Bekasi Nomor Satu

Nelayan Tarumajaya Kesulitan Jual Kerang Hijau

CUCI KERANG : Nelayan mencuci kerang saat diturunkan dari perahu, di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Minggu (4/9). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Nelayan kerang hijau di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, mulai kesulitan menjual hasil tangkapan dari laut, setelah adanya kiriman kerang hijau dari Cirebon, Jawa Barat.

Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak dua bulan yang lalu, namun sampai sekarang belum ada tindak lanjut mengenai persoalan tersebut. Para nelayan berharap, ada pembatasan kiriman kerang dari Cirebon, agar hasil laut nelayan di Tarumajaya bisa masuk pasar.

“Dengan adanya kiriman dari Cirebon, membuat kami kesulitan menjual kerang hijau,” kata perwakilan nelayan Pantai Muara Tawar, Samsur, kepada Radar Bekasi, Minggu (4/9).

Ia menceritakan, dengan kondisi seperti ini, para pengepul kerang hijau enggan menerima banyak-banyak hasil laut nelayan di Tarumajaya. Sebab, Pasar Muara Angke, Jakarta, sudah tidak lagi menerima kerang hijau dari Tarumajaya, setelah adanya kiriman dari Cirebon.

“Kesulitan ini sudah hampir dua bulan kami alami. Karena kerang dari Cirebon sudah tiga bulan masuk Pasar Muara Angke, Jakarta. Biasanya, dari pengepul menjual ke Muara Angke, Pasar Bekasi, dan Pasar Induk,” ucap Samsur.

Sebelumnya, dalam sehari para nelayan bisa menjual 40 sampai 90 ember kerang hijau. Tapi sekarang, untuk menjual 30 ember saja pengepul sudah kebingungan menjualnya kembali. Alhasil, sisa kerang para nelayan banyak yang tidak terjual.

“Perhari, kalau lagi panen bisa 40 sampai 90 ember, tapi kondisi seperti sekarang menjual 30 ember saja sudah bingung tengkulaknya,” tutur Samsur.

Pihaknya meminta agar ada pembatasan kerang hijau dari Cirebon, agar kerang hijau nelayan Tarumajaya bisa kembali masuk pasar. (pra)