Berita Bekasi Nomor Satu

Rumah Ambruk, Satu Keluarga Mengungsi

RUMAH RUSAK: Salah satu rumah warga yang mengalami kerusakan akibat tanah amblas sepanjang 60 meter, dengan kedalaman 20-50 sentimeter, di Kampung Kali Jeruk, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Selasa (15/11). IST/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Satu keluarga di Kampung Kali Jeruk, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, terpaksa mengungsi setelah rumahnya mengalami kerusakan akibat tanah ambles sepanjang 60 meter, dengan kedalaman 20-50 sentimeter, yang dipicu karena luapan Kali Cikarang.

Menurut keterangan saudara pemilik rumah yang rusak, Iyan Pujianto (45), kejadiannya terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu ada suara gemuruh dari atas plafon rumah, kemudian ketika dirinya keluar, tembok rumah bagian depan sudah hampir roboh.

“Ketika saya periksa keluar, gentengnya sudah pada jatuh, lalu saya keluar rumah, suara tembok kaya bergerak mau roboh,” tuturnya saat dimintai keterangan dilokasi kejadian, Selasa (115/11).

Sebelum rumah roboh, dirinya bersama warga setempat berinisiatif untuk mengevakuasi barang-barang berharga yang berada di dalamnya. Sebab, pada saat kejadian pemiliknya tidak berada di rumah.

Tapi sayangnya, belum selesai ngeluarin barang-barang yang ada di dalam, rumah tersebut sudah keburu roboh.

“Pada saat saya lagi bongkar instalasi listrik, atap rumah langsung ambruk,” ucapnya.

Beruntung tidak ada korban jiwa. Sementara, pemilik rumah yang terdiri dari empat kepala keluarga, itu diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Sementara Kepala Desa Kalijaya, Dede Sulaiman mengungkapkan, kondisi tanah yang berada di bantaran Kali Cikarang memang labil, sehingga ketika intensitas air tinggi, tanahnya ikut bergerak.

Diakui Dede, saat kejadian kondisi di lokasi memang sedang tidak turun hujan, tapi ada kiriman air dari hulu yang cukup banyak.

“Jadi bukan karena hujan, melainkan adanya air kiriman dari Kali Cipamingkis. Memang dari Selasa pagi, debit air sudah tinggi,” terang Dede.

Sementara itu, air kiriman juga merendam ruas Jalan Inspeksi Kalimalang dan pemukiman warga yang berada di Kampung Warung Sengon, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat. Banjir ini disebabkan karena debit air di aliran Kalimalang meluap ke jalan.

Pemilik warung Soto yang berada di lokasi, Karnoto (38) menyampaikan, air yang merendam jalan dan pemukiman warga ini, disebabkan meluapnya Kali Malang. Alhasil, banyak pengendara sepeda motor yang harus menuntunnya, karena nekat menerobos genangan air. Terlebih, kondisi jalan yang berlubang tertutup air, sehingga mengancam keselamatan pengendara.

“Memang cukup berbahaya, karena banyak lubang di jalan yang tergenang air. Kalau yang nggak tahu kondisi jalan, bisa kejeblos. Makanya banyak kendaraan yang mogok karena terendam air,” bebernya.

Lanjut Karnoto, luapan air kerap terjadi lantaran adanya pendangkalan pada aliran Kalimalang. Sehingga tidak bisa menampung air kiriman dari wilayah hulu. Hal tersebut diperparah tiap kali hujan turun, air masuk hingga ke permukiman, sehingga mengganggu aktivitas warga.

Dirinya berharap, ada perhatian dari instansi terkait untuk segera dilakukan normalisasi, sehingga tidak lagi terjadi genangan air akibat luapan aliran Kalimalang.

“Saat ini Kalimalang terjadi pendangkalan. Dulu pernah dilakukan normalisasi, cuma lumpurnya nggak diangkut, melainkan ditumpuk di pinggir kali,” pungkasnya. (pra)