Berita Bekasi Nomor Satu

Siaran Digital Sering ”Kabur”

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Beralihnya siaran TV analog ke digital pada awal November ini masih menyisakan persoalan di masyarakat. Mulai dari kesulitan mendapat Set Top Box (STB) hingga sinyal TV digital yang dikeluhkan kerap hilang.

Warga Kota Bekasi mengeluhkan siaran TV digital yang kerap mengalami kendala saat cuaca buruk. “Agak kesel juga sama siaran TV digital, kalo cuaca mendung terus hujan siaran TV langsung ilang gak ada sinyal. Padahal lagi seru nonton TV,” ujar Munawaroh warga Kota Bekasi.

Menurutnya peralihan TV analog ke digital masih ada kelemahan. Meski siaran lebih jernih, namun belum stabil.

“Jernih memang jernih tapi keselnya kalo sinyal ilang, jadi kalo menurut saya sih mending tv analog siarannya paten gak ilang-ilangan,” terangnya.

Persoalan lain dialami warga Kota Bekasi, Indah Rahmadani salah satunya, hingga saat ini, ia masih kesulitan mencari STB.

“Sampe sekarang belum beli karena waktu itu sempet mau beli tapi kosong di penjualnya,” jelasnya.

Sejak peralihan ke digital, TV miliknya belum digunakan kembali karena tak dapat menangkap siaran. “Sampe sekarang TV nya mati, karena udah males nyari STB akhirnya sekarang nonton aja di HP atau Laptop,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bekasi, Hudi Wijayanto mengatakan, bahwa pihaknya telah menyalurkan 30.000 STB kepada masyarakat tidak mampu.

“Kami menjalankan aturan dari pemerintah pusat, dengan membagikan dan menyalurkan STB kepada masyarakat tidak mampu dan pelaksanaannya sudah dilakukan,” jelasnya.

Terkait tingginya harga STB, pihaknya menduga karena tingginya permintaan. “Karena permintaannya banyak dan untuk penjualan STB yang mahal itu disesuaikan dengan para pendistribusi, jadi kalau kami menyalurkan yang sesuai dengan arahan saja,” ucapnya.

Lebih lanjut, terkait siaran TV digital yang mengalami beberapa kendala seperti seringnya hilang sinyal, diakuinya terkait peralihan ini masih perlu proses penyempurnaan.

“Untuk transmisi ini sebenernya semua dari pusat ya, kami hanya menjalankan saja. Jadi mungkin terkait kendala itu ada penyesuaian yang dibutuhkan sehingga pengoprasiannya belum maksimal,” tukasnya. (dew)