Berita Bekasi Nomor Satu

Penambahan Tenaga Pengajar Mendesak

ILUSTRASI : Guru memberikan materi pelajaraan saat hari pertama masuk sekolah di SMPN 9 Bekasi, Kota Bekasi, belum lama ini. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi mendukung penambahan guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bekasi.

Terbatasnya jumlah guru sempat mencuat setelah kasus asusila yang dilakukan oknum pegawai Tenaga Kerja Kontrak (TKK) Sekolah Dasar di Jatiasih yang ketika itu menjadi guru ”dadakan”. Ya, tersangka awalnya merupakan pegawai non guru dan hanya lulusan SMA namun ditunjuk sebagai guru pengganti sementara.

Kekurangan guru itu juga menjadi salah satu topik yang mencuat setelah Komisi IV DPRD datang dan mendengar langsung kasus pelecehan seksual tersebut.

Kekurangan guru terbesar dialami oleh SD negeri, yakni sebanyak 1.600 guru disusul oleh SMP negeri sebanyak 800 guru.

Komisi IV meminta permasalahan ini segera diselesaikan, sehingga tidak memicu timbulnya permasalahan lain.

“Ini memang angka yang besar, dan ini harus segera diakselerasi perolehannya supaya tidak menimbulkan permasalahan-permasalahan lain,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Drajat Kardono, Kamis (8/12).

Perencanaan terkait dengan tenaga pengajar harus berjalan, hal ini dibutuhkan untuk mengatasi berkurangnya guru setiap tahun karena memasuki masa pensiun. Data jumlah guru yang setiap tahun memasuki masa pensiun ini dibutuhkan untuk menyusun perencanaan lebih terstruktur.

Bahkan, untuk mengatasi situasi ini, Darajat menyebut perekrutan tidak harus lewat status Tenaga Kerja Kontrak (TKK), melainkan pembukaan lowongan dengan sistem lain supaya kekosongan yang terjadi tidak semakin besar.

“Misalnya setiap tahun kita kehilangan atau pensiun guru mencapai 200 guru, berarti kita harus mempersiapkan juga. Sehingga tidak ada pembengkakan terhadap kekosongan guru pengajar,” tambahnya.

Kemarin, Dinas Pendidikan (Disdik) rapat bersama dengan Komisi IV DPRD Kota Bekasi. Senada, Kepala Disdik Kota Bekasi, Uu Saeful Mikdar juga menyebut ada kekurangan ribuan guru di Kota Bekasi.

Situasi yang terjadi saat ini menjadi alasan Disdik Kota Bekasi memaklumi penugasan lulusan SMA/sederajat menjadi guru kelas di salah satu SD di Jatiasih, Kota Bekasi. Permasalahan kekurangan guru ini telah disampaikan kepada komisi IV DPRD Kota Bekasi.

“Saya sudah sampaikan kepada komisi IV dengan apa yang terjadi di lapangan, dengan berbagai macam bentuk kekerasan, dan saya yakini ada hubungannya dengan kekurangan guru dan sarana,” ungkapnya.

Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) bersama dengan komisi IV harus meyakinkan pemerintah pusat, bahwa Kota Bekasi membutuhkan ribuan guru untuk direkrut.

“Intinya kekurangan guru dan sudah kita sampaikan, kita dan komisi IV juga harus meyakinkan pusat bahwa kita butuh guru,” tambahnya. (sur)