RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 52 rumah Kepala Keluarga (KK) terdampak angin puting beliung, mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.
Dimana pada akhir pekan lalu, telah terjadi peristiwa angin puting beliung di, Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.
Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan, pihaknya saat ini telah menerjunkan langsung tim dari Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi ke lokasi bencana angin puting beliung.
“Memang Kabupaten Bekasi ini, selain banjir, potensi angin puting beliung cukup tinggi, dan kejadian kemarin itu cukup besar, kami sudah turunkan tim dari Dinsos dan BPBD untuk memasok logistik makan dan minum, termasuk juga tempat pengungsian, telah kami siapkan,” terang Dani, saat ditemui GOR STTD Cikarang Barat, Minggu, (19/12).
Sedangkan bagi warga yang rumahnya terdampak angin puting beliung, kata Dani, Pemkab Bekasi akan memberikan bantuan berupa perbaikan rumah yang rusak berat maupun rusak ringan.
“Dan di awal tahun 2023, untuk perbaikan rumah juga sudah kami anggarkan, supaya rumah-rumah warga yang rusak berat ada empat, dan puluhan lainnya itu rusak ringan, tapi yang rusak ringan itu sifatnya stimulus. Bagi rumah yang rusak berat, itu bisa juga dikerjakan tergantung kemauan dari pemiliknya, akan diperbaiki sendiri atau kami sediakan bahan bangunanya saja,” tuturnya.
Lebih lanjut, Dani menyebutkan, bagi warga yang menjadi korban luka akibat tertimpa reruntuhan rumah dalam peristiwa tersebut, akan diberikan jaminan perawatan dari Pemkab Bekasi hingga sembuh.
“Bagi yang luka-luka, sekarang sudah dirawat di rumah sakit sampai sembuh,” ucap Dani.
Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Bekasi, Syamsul Bahri menjelaskan, pihaknya telah memberikan bantuan sebesar Rp 20 juta untuk tahap awal.
Kata dia, saat meninjau langsung, sebanyak 52 rumah yang terdampak angin puting beliung dan mengakibatkan atap rumah warga pada berterbangan.
“Kami sudah turun ke lokasi. Rusak parah ada enam, dan satu rumah ambruk. Jadi, kami melakukan langkah cepat memberikan bantuan sebesar Rp 20 juta. Sedangkan rumah yang rusak parah, akan diperbaiki melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu),” bebernya.
Selain itu, lanjut Syamsul, pihaknya juga memberikan bantuan logistik seperti nasi box. Pasalnya, jika diberikan sembako, kondisinya tidak memungkinkan.
”Maka dari itu, kami berikan makanan siap saji sebagai bantuan awal,” pungkasnya. (and)