Berita Bekasi Nomor Satu

Permasalahan Utang jadi Motif Pembunuhan

OLAH TKP: Polisi melakukan olah TKP kasus pembunuhan dua wanita yang dicor di Kavling, Bulak Sentul, Harapanjaya, Bekasi Utara, Selasa (29/2). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Polisi membeberkan motif pembunuhan dua wanita berinisial Y dan H yang jasadnya dicor di rumah kontrakan Kavling Nusantara, Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara.

Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari menjelaskan motif pembunuhan merupakan utang piutang yang dialami korban Y terhadap terduga pelaku P.

Korban Y diketahui pernah menyimpan uang atau berinvestasi dengan dalih bisnis besi yang dijalankan terduga pelaku. Investasi itu juga sudah diketahui suami korban, sehingga kasus pembunuhan ini terkuak atas kecurigaan sang suami setelah istrinya tak kunjung pulang.

“Y itu pernah minta duit ke suaminya untuk menyimpan dana di P, makanya suaminya mencoba kesitu (rumah P),” beber Erna.

Erna menyebut uang korban yang berada di P nominalnya kurang lebih Rp100 juta, karena P menjanjikan Y mendapatkan keuntungan dari bisnis yang dijalankan terduga pelaku. “Kurang lebih Rp100 juta. Dijanjiin keuntungan, investasi bisnis besi, jadi kaya kirim besi gitu,” jelas dia

Keduanya menjalankan bisnis bersama sudah kedua kali, yang pertama korban Y pernah untung sebesar Rp10 juta

“Sempat untung sekali Rp20 juta, Rp 5 juta dikasih ke temennya Y yang ikut nyimpen (investasi), lima disimpan Y, 5 lagi sepakat untuk dimasukan ke P (Y dan teman Y masing-masing Rp 5 juta),” ujar Erna

Adapun kata Erna, korban diduga dibunuh dengan dipukul benda tumpul di bagian kepala belakang,”Korban mengalami luka dibagian kepala, diduga akibat benturan benda tumpul berkali-kali, namun, untuk bendanya apa masih menunggu hasil otopsi,” jelas dia

Setelah dibunuh, lanjut Erna korban dicor dengan jasadnya ditumpuk di bawah tangga kontrakan terduga pelaku P.”Mereka bertumpuk dengan posisi punggung ketemu punggung, satu menghadap bawah satu menghadap atas,” sambungnya

Erna menjelaskan, ketemunya kedua korban dicor berawal dari polisi menemukan baju biru milik korban H yang terlihat diatas coran dengan tinggi 40cm. “Itu kan kelihatan ada baju biru, coran itu gak pecah cuman membal,” tutur Erna

Lanjut Erna, korban H yang menemani korban Y berada ditempat yang tidak tepat, dan turut serta menjadi korban kekejaman pelaku.

“H itu ikut disitu tidak kenal dengan si terduga pelaku P, H itu ditempat yang tidak tepat karena pada saat selesai ngaji, korban Y itu kasih pesan (kayaknya ke suami) “aku ditemeni H ya ke tempat dia”,” tambah Erna menuturkan.

Curiga dengan P, keesokan harinya kedua suami korban bersama Bhabinkamtibmas mendatangi kediaman P, Erna menyebut terduga pelaku masih berada di dalam kamar dan masih hidup sebelum dinyatakan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit usai diduga melakukan aksi bunuh diri.

“Kemungkinan panik, saat pihak suami dan bhabinkamtibmas itu ada di depan rumah P, Tapi di posisi ini P sudah ngubur (ngecor),” tuturnya. (rez)