Berita Bekasi Nomor Satu

Pemangkasan Cegah Pohon Tumbang

POHON RINDANG: Pengendara bermotor melintas di bawah pohon rindang, di Jalan Raya Deltamas, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Senin (20/2). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, melakukan proses pemeliharaan pohon dengan jenis punggel atau topping (pemotongan pohon yang menyisakan 3 cm), di wilayah Jatiasih Kota Bekasi.

Kepala Bidang Sarana Pengembangan Penerangan Jalan Umum dan Taman pada DBMSDA Kota Bekasi, Edi Supriyadi menjelaskan, pemeliharaan pohon dengan jenis punggel atau topping memang tengah dilakukan di wilayah Jatiasih.

“Betul sekali kami sedang melakukan pemeliharaan pohon dengan jenis punggel atau topping di wilayah Jatiasih,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (20/3).

Pemeliharaan sendiri telah berlangsung selama dua pekan dan hingga saat ini masih dilakukan.

“Proses pemeliharaan pohon di wilayah Jatiasih sudah berjalan selama dua Minggu, dan saat ini prosesnya masih berlanjut karena memang belum tuntas,” jelasnya.

Proses pemeliharaan pohon dengan jenis punggel atau topping ini sendiri, akan dilakukan sepanjang wilayah Mandala sampai dengan pasar Jatiasih Kota Bekasi.

“Jadi targetnya punggel ini dari Mandala sampai dengan pasar Jatiasih, karena pohonya cukup banyak juga di wilayah situ pohon yang ada di kanan dan kiri Insya Allah akan dilakukan pemeliharaan,” ucapnya.

Proses pemeliharaan sendiri dilakukan mengingat pohon disepanjang Jalan Mandala dan Pasar Jatiasih cukup lebat, sehingga dikhawatirkan tumbang.

“Di wilayah situ memang pohonnya lebat sekali, sehingga pejabat di wilayah tersebut meminta proses pemeliharaan dilakukan, agar tidak terjadi pohon ataupun dahan tumbang,” terangnya.

Lebih lanjut, untuk proses pemeliharaan pohon saat ini, telah mengerahkan dua tim yang bertugas dengan jumlah anggota sebanyak delapan orang.

“Jadi kami itu kan punya empat tim ya, masing-masing punya petugas empat orang. Nah untuk pemeliharaan ini kami tugaskan dua tim yang dilakukan secara bergilir,” ucapnya.

Edi menambahkan, terkait waktu penyelesaian pemeliharaan pohon saat ini tidak bisa diprediksi, sebab beberapa kendala menjadi faktor keterlambatan dari proses pemeliharaan.

“Untuk waktu gak bisa diprediksi karena pohonnya cukup banyak, lalu kendala faktor cuaca, aktivitas lalu lintas, dan juga kabel listrik yang memang harus dibenahi, jadi memang prosesnya agak lama, kami belum bisa prediksi berapa lamanya,” pungkasnya. (dew)