RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pandemi Covid-19 dua tahun terakhir berdampak pada meningkatnya angka pengangguran terutama di kalangan usia produktif. Dari sejumlah riset nasional lulusan terbaru di tingkat SMK menjadi penyumbang angka pengangguran tertinggi.
Hal itu juga menjadi alasan digagasnya kegiatan kick off meeting program upskilling lulusan 25 SMK Kota Bekasi, oleh Tim Percepatan Pelayanan Publik (TP3) Bidang Peningkatan Investasi dan Penanaman Modal Kota Bekasi, bekerjasama dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, Disnaker Kota Bekasi, Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK), PT Bridgestone Tire Indonesia, MKKS Kota Bekasi dan Forum BKK Kota Bekasi.
Program tersebut merupakan pilot project yang dirancang untuk menurunkan angka pengangguran di Kota Bekasi. Dan berusaha untuk meningkatkan angka penyerapan tenaga kerja lulusan 143 SMK di Kota Bekasi serta menjalin kolaborasi dan sinergitas antara dunia pendidikan, dunia kerja, pihak swasta dan pihak pemerintah.
Adapun rangkaian program kegiatan pilot project upskilling lulusan SMK se – Kota Bekasi meliputi, pemilihan 25 SMK Kota Bekasi sebagai peserta pilot project. Kick off meeting upskilling 25 SMK Kota Bekasi diadakan pada tanggal 28 Maret 2023.
Peserta 25 Kepala Sekolah SMK dan 25 Guru SMK serta 100 Siswa SMK secara offline dan 400 Siswa SMK mengikuti secara daring atau online.
Training of trainer 25 Guru dari 25 SMK Kota Bekasi yang akan diadakan pada tanggal 4-6 April 2023, pelatihan soft skills dan persiapan memasuki dunia kerja untuk 500 Siswa dari 25 SMK Kota Bekasi yang diadakan sepanjang bulan April 2023.
Seminar motivasi dan sharing profile lulusan yang dikehendaki Industri dan tes saringan pertama, rencananya akan diadakan pada tanggal 8-12 Mei 2023, dan tes fisik pada ada tanggal 13 Mei 2023.
Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono, mengatakan bahwa, program upskilling bagi lulusan 25 SMK se-Kota Bekasi merupakan usaha untuk mendorong siswa dapat berkontribusi dan memberikan manfaat di dunia industri dan dunia kerja.
Menurutnya, Kota Bekasi menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Jawa Barat yang sudah melaksanakan program ini. Pemerintah Kota Bekasi sendiri berupaya untuk mengajak para pelaku usaha dan Universitas untuk berkontribusi dalam memberikan peluang dan kesempatan kepada lulusan SMK memasuki dunia kerja.
Seperti berkembangnya sarana transportasi di berbagai daerah yang memunculkan pusat kegiatan perekonomian dapat membuka lapangan pekerjaan bagi para lulusan SMK.
“Saya berharap nantinya peluang yang hadir dapat diisi oleh lulusan SMK dengan kemampuan softskill dan hardskill yang sudah dipersiapkan selama tiga tahun mengikuti Pendidikan di SMK. Serta hadirnya program ini diharapkan bisa mengurangi angka pengangguran di Kota Bekasi, ” ujarnya kepada Radar Bekasi, Kamis (30/3).
Hadir sebagai pembicara Dewan Pakar Bidang Investasi dan Penanaman Modal, TP3 Kota Bekasi, Yunus Triyonggo. “Pada program ini 500 siswa dari 25 SMK tersebut akan dibekali dengan Future Soft Skills dan diberikan oleh para Senior Human Resources Leader dari beberapa perusahaan besar dan terkemuka di Indonesia. Para narasumber tersebut tergabung dalam Dewan Pakar Indonesia Kompeten 2030 yang digalang dan di bawah naungan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK),” tuturnya.
Peserta yang telah mengikuti Pilot Project ini selanjutnya akan diproses lebih lanjut untuk mengikuti tes seleksi masuk kerja di beberapa perusahaan manufaktur dan lainnya seperti Denso, Sugity, Mandom, Astra Honda Motor, Daihatsu, Toyota Astra Motor.
Sedangkan sebagai pihak pendukung telah diidentifikasi 20 perusahaan potensial di Kota Bekasi yang juga akan mengawal program ini hingga terjadi penyerapan para peserta tersebut di industri.
“Manakala program ini dirasa berhasil, maka pendekatan yang sama akan dipraktekan di Kota atau Kabupaten yang lain dan Kota Bekasi akan dijadikan sebagai model percontohannya,” ucapnya yang sudah melaporkan kegiatan ini kepada Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbud-ristek. (dew)