RADARBEKASI.ID, BEKASI – Realisasi program revitalisasi sejumlah pasar tradisional di Kota Bekasi yang tak kunjung tuntas jadi sorotan politisi di DPRD Kota Bekasi.
Salah satu politisi yang menyorot revitalisasi pasar tradisional itu, Ketua Komisi 3 Murfati Lidianto. Menurutnya, revitalisasi pasar yang diprogramkan sejak tahun 2019 itu kini mangkrak atau jalan di tempat.
Setidaknya masih ada sejumlah masalah dalam program tersebut, yaitu di Pasar Kranji dan Bantargebang. Murfati menilai mangkraknya revitalisasi di dua pasar tersebut juga sangat merugikan pedagang setempat.
BACA JUGA: Revitalisasi Pasar Kranji Baru Mangkrak Lagi, Begini Cerita Versi Pengembang
Politisi Gerindra itu menyatakan, saat ini Komisi 3 yang dipimpinnya fokus bagaimana revitalisasi Pasar Kranji dapat segera tuntas sehingga potensi mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi segera dapat terealisasi.
“Kalau sudah selesai, pastinya akan segera masuk PAD retribusi pasar yang lebih tinggi dari sekarang. Kami harap jangan terlalu lama mangkraknya. Karena merugikan pedagang dan PAD pasti berkurang,” ujar Murfati.
Dia mengusulkan, agar ada win-win solution jika ada masalah terkait mangkraknya revitalisasi pasar. Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang diteken Pemkot Bekasi bersama pengembang juga harus menjadi acuan.
BACA JUGA: Revitalisasi Pasar Kranji Baru Dapat Surat Peringatan 2
“Istilahnya win win solution jangan sampai merugikan semua pihak. Utamakan kepentingan pedagang dan masyarakat,” pungkasnya. (rbs)