Berita Bekasi Nomor Satu

179 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Illustrasi Kepadatan arus mudik di jalur Kalimalang, Kota Bekasi, Minggu (16/4/2023). Foto ist.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – PT Jasa Marga mencatat sebanyak 179.028 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-7 Hari Raya Idul Fitri 1444 H/Lebaran 2023 atau pada Sabtu, (15/4).

Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung).

“Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini meningkat 11,56 persen jika dibandingkan lalin normal (dari 160.473 kendaraan). Jika dibandingkan dengan periode Lebaran 2022, total volume lalin ini naik 17,3 persen (dari 152.594 kendaraan),” ujar Lisye Octaviana Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga melalui keterangan tertulis, Minggu (16/4).

Sementara itu, kata Lisye jika dibandingkan dengan prediksi volume lalin Lebaran 2023 pada periode yang sama, total volume lalin tersebut lebih rendah sebesar 5,7 persen (dari 189.769 Kendaraan).

Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ke tiga arah yaitu mayoritas sebanyak 90.416 kendaraan (50,5 peren) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 50.882 kendaraan (28,4 persen) menuju arah Barat (Merak), dan 37.730 kendaraan (21,1 persen) menuju arah Selatan (Puncak).

Selain itu, Jasa Marga juga memberlakukan diskon 20 persen untuk tarif Tol Jakarta-Cikampek per hari ini, Minggu (16/4).

Adapun pemberlakukan diskon pada arus mudik tersebut pada tarif terjauh Jalan Tol Jakarta-Cikampek yaitu di di GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama yang berlaku sampai 18 April 2023 pukul 06.00.

Tidak hanya pada arus mudik, Jasa Marga juga akan memberlakukan diskon tarif 20 persen di lokasi yang sama pada periode arus balik yaitu Kamis, 27 April 2023 pukul 06.00 hingga Sabtu, 29 April 2023 pukul 06.00 WIB pukul 06.00.

“Program diskon tarif tol ini merupakan salah satu upaya Jasa Marga untuk mendistribusikan lalu lintas sehingga masyarakat dapat mengatur perjalanan dan tidak menumpuk di waktu yang diprediksi menjadi puncak arus mudik dan balik, serta sebagai bentuk pelayanan dan apresiasi Jasa Marga kepada pengguna jalan tol,” ucapnya. (rez)