Berita Bekasi Nomor Satu

Gelap! Panel LPJU Dicuri Jelang Arus Mudik, alur Pantura Mulai Dipadati Kendaraan

JALANAN GELAP: Sejumlah pengendara bermotor melintasi jalanan gelap keran minimnya lampu Penerangan Jalan Umum (PJU), di Jalan Diponegoro, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Minggu (16/4). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Memasuki minggu terakhir Ramadan 1444 Hijriah atau H-5 Hari Raya Idul Fitri, belasan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di Jalan Diponegoro, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, rusak gegara komponennya hilang diduga dicuri, sehingga kondisinya gelap gulita.

Kepala Bidang Prasarana, Pengembangan dan Penerangan Jalan Umum Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Deny Hendra Kurniawan menuturkan, pihaknya sudah menganggarkan Rp 2 miliar untuk lampu Penerangan Jalan Umum (PJU), baik pengadaan baru hingga pemeliharaan.

Hanya saja, kata Deny, adanya tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab, mengakibatkan sejumlah lampu PJU rusak dan padam kembali.

“Sebenarnya, kami sudah berusaha secara maksimal untuk memperbaiki dan memasang baru lampu PJU di sepanjang jalur mudik yang dilalui pengendara di Kabupaten Bekasi. Namun sayangnya, ada orang jahil yang mencuri panel, sehingga membuat PJU mati,” sesal Deny.

Dirinya pun mengajak semua pihak, khususnya masyarakat, untuk ikut serta mengawasi apabila ada oknum yang mengambil panel box panel kWh meter PJU yang telah dipasang.

“Ini sebenarnya merupakan penyakit lama, dan berbagai cara telah kami lakukan. Hanya saja, lagi-lagi tetap ada yang nekat merusak atau mengambil box panel kWh meter lampu PJU tersebut,” ucapnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, lanjut Deny, pihaknya akan memasang CCTV untuk mengawasi box panel kWh meter lampu PJU yang sudah terpasang. Dengan adanya CCTV, pihaknya bisa mengawasi dan mengetahui siapa yang merusak dan mengambil, agar bisa dilaporkan ke polisi.

“Kami berharap, dengan adanya kepedulian semua pihak dalam menjaga keberadaan lampu PJU, masyarakat atau pengendara yang melintas, merasa nyaman, dan arus mudik lebaran tahun ini berjalan dengan baik dan lancar,” terang Deny.

Jalur Pantura

Sementara itu, pemudik yang menggunakan sepeda motor melalui jalur Pantura, Kabupaten Bekasi, Minggu (16/4) malam, sudah mulai ramai, untuk menghindari macet dan kepadatan arus lalu lintas. Kendaraan bermotor berplat B mulai terlihat secara bergerombol di jalur perempatan Jalan RE Martadinata, Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Arus lalu lintas yang masih lancar membuat pengendara memacu kendaraan dengan kecepatan 50-70 km per jam. Pemudik bermotor kebanyakan tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Umumnya pemudik sepeda motor adalah para pedagang dan pekerja proyek.

Salah satu pemudik sepeda motor tujuan Jawa Tengah, Marsono (39) memilih mudik lebih awal, untuk menghindari kemacetan dan panasnya terik matahari.

“Saya lebih suka berkendara untuk mudik pada malam hari, karena adem di perjalanan. Kalau siang hari, cuacanya panas dan sering terjebak macet,” bebernya, Minggu (16/4).

Pemudik lain tujuan Jawa Timur, Argo bersama teman-temannya, sengaja melakukan perjalanan malam hari.

“Saya senang saja kalau mudik itu malam, nggak panas dan terhindar macet juga. Soalnya tahun lalu, saya mudik pada siang hari, dan kebetulan di Karawang macet, ditambah panas juga, dan terpaksa banyak istirahat,” ungkapnya.

Diperkirakan, jumlah pemudik sepeda motor di jalur Pantura Kabupaten Bekasi, akan terus mengalami peningkatan hingga hari ini.

Lebih dari 800 personel gabungan TNI-Polri, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, disiapkan guna mengamankan arus mudik lebaran 2023.

Menurut Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi, para personil akan ditempatkan di sembilan titik pos pengamanan dan pelayanan terpadu yang didirikan oleh Polres Metro Bekasi, dan Pemerintah Kabupaten Bekasi.

“Kami mendirikan sebanyak sembilan pos pengamanan (pospam), pos pelayanan terpadu, dan pos check point untuk pengendara beristirahat saat mudik melalui jalur Pantura,” terang Twedi.

Selain itu, kata Twedi, juga akan diberlakukan rekayasa lalu lintas, dan sejumlah U Turn (Putaran arah) di sepanjang jalur Pantura ditutup sementara. Pertama di jalur Pantura, nanti ada beberapa U-turn (putaran balik) yang tidak resmi itu akan di tutup sementara. Hal itu guna melancarkan arus lalu lintas pengguna jalan yang mengarah timur ke Karawang.

Hal tersebut, dilakukan guna mengantisipasi kenaikan jumlah kendaraan yang mengarah ke Karawang. Lanjut Twedi, ada beberapa titik simpul kemacetan yang akan menjadi prioritas.

“Titik kemacetan untuk di Pasar Tambun, Pasar Cibitung dan Simpang SGC, kami buat rekayasa atau diatur oleh personil di lapangan,” pungkasnya. (and/pra/ris)