Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Arus Balik Masih Landai

KEMBALI KE JAKARTA : Pemudik menggunakan sepeda motor melintasi simpang Jalan Imam Bonjol Kabupaten Bekasi, Selasa (25/4).ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Cuti lebaran 2023 berakhir kemarin. Hari ini, sejumlah perusahaan di Jabodetabek sudah mulai beroperasi seperti biasanya. Namun, arus balik lebaran sejak kemarin atau H+2 yang melintasi Bekasi masih landai. Jumlah pengendara yang melintas diprediksi akan terus meningkat sampai hari ini, Rabu (26/4).

Puncak arus balik tahun ini dimungkinkan terjadi hingga H+4, sampai dengan kemarin lalu lintas masih terpantau ramai lancar. Kondisi ini berbeda dengan puncak arus balik lebaran tahun lalu, Bekasi menjadi Trending Topic di media sosial, dimana kemacetan mewarnai berbagai ruas jalan utama di dalam kota, mulai dari perbatasan Kota Bekasi dan Jakarta, sampai dengan wilayah Kabupaten Bekasi akibat rekayasa lalu lintas berupa One Way di ruas jalan tol.

Kondisi serupa tidak sampai terjadi pada tahun ini, meskipun petugas juga melakukan strategi yang sama, One Way hingga Contraflow. Pada arus balik tahun ini, One Way pertama kali diberlakukan pada Senin (24/4) mulai pukul 14:45 WIB, mulai dari Tol Kalikangkung Km 414 hingga Tol Cikampek Km 72 arah Jakarta, dilanjutkan Contra Flow sampai Km 47.

Selain rekayasa lalu lintas di dalam tol, upaya mengurai potensi kepadatan arus balik juga dilakukan dengan himbauan untuk kembali dari kampung halaman setelah tanggal 24 dan 25 kemarin. Himbauan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo.

Memang tidak semua pemudik bisa bergerak setelah jadwal cuti bersama berakhir. Salah satunya Bagus, pemudik yang akan kembali ke wilayah Pondok Gede, Bekasi. Ia tidak bisa menunda perjalannya kembali ke Bekasi lebih lama karena alasan pekerjaan.

Dibandingkan dengan perjalanan tahun 2022 lalu, perjalanan arus balik tahun ini dinilai lebih baik. Untuk sampai di wilayah Kabupaten Bekasi, ia telah melakukan perjalanan tiga jam dari kampung halaman di Subang.”Besok udah masuk kerja. Dibanding tahun lalu enakan sekarang sih, lancar,” ungkapnya, Selasa (25/4).

Pemudik memang sudah nampak memadati Jalan Raya Imam Bonjol dan Jalan Inspeksi Kalimalang Kabupaten Bekasi H+3 Lebaran kemarin. Kepadatan di jalur pantura dan Jalan Kalimalang itu didominasi oleh kendaraan roda dua.

Pantauan Radar Bekasi, kepadatan pemudik nampak di persimpangan Jalan Imam Bonjol dan Jalan Akses Tol. Persimpangan itu menjadi titik urai pemudik untuk menuju arah barat (DKI Jakarta), sebagian pemudik memilih melintasi jalur pantura, sebagian lagi melintasi Jalan Inspeksi Kalimalang.

Beragam bawaan pemudik yang kembali ke daerah rantaunya menghiasi kendaraanya dengan kerupuk, buah nanas, tas-tas besar hingga alat menanak nasi. Selain itu, pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua juga membonceng anak-anak. Ada yang berbonceng tiga hingga empat.

Salah satu pemudik yang hendak kembali ke Tangerang, Hartono (41) mengatakan memilih kembali ke Tangerang pada H+3 bersama istri dan anaknya untuk menghindari kemacetan lalu lintas.

“Saya memilih lebih awal pulang buat menghindari dari macet. Soalnya prediksi hari ini sama besok puncaknya mulai macet” ungkap Hartono saat istirahat salah satu minimarket Jalan Imam Bonjol Selasa (25/4/2023).

Hartono bersama keluarga kecilnya sengaja memilih pulang ke kampung halamannya menggunakan sepeda motor untuk menghemat ongkos biaya serta waktu.

“Kalau naik bus mahal, ditambah macet jadi lama perjalanannya. Kalau motor itu kan lebih cepet aja bisa santai, kalau kemacetan sepanjang perjalanan paling macetnya di Cirebon daerah Palimanan, sama Cikampek tadi” tambahnya.

Dirinya juga mengakui arus mudik dan balik pada hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah saat ini lebih nyaman dibandingkan dengan tahun kemarin. Karena sepanjang jalan Pantura jarang jalan rusak dan berlubang.

“Mendingan tahun sekarang, kalau sekarang jalan nya juga sudah mulai bagus, kalau tahun kemarin masih banyak yang berlubang” tutupnya.

Dua hari kemarin, tercatat lebih dari 4 ribu kendaraan pemudik melintas di jalan arteri Kota Bekasi, didominasi oleh kendaraan roda dua. Petugas masih berjaga untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas mudik malam hingga dini hari.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Dani Hamdani mengakui bahwa terjadi kepadatan pada Senin malam hingga Selasa dini hari kemarin. Namun, arus lalu lintas disebut masih relatif lancar lantaran arus mudik terurai di kawasan Kabupaten Bekasi.”Karena di Kabupaten Bekasi itu sudah ada sebagian yang ke arah Cibitung,” ungkapnya.

Petugas di sepanjang jalur mudik kata Dani, telah dipersiapkan jika arus lalu lintas melonjak drastis. Petugas juga ditempatkan di tiap pintu keluar tol di wilayah Kota Bekasi, membantu mengurai dan mengarahkan kendaraan pemudik ke jalan arteri jika terjadi kepadatan.

Diperkirakan arus lalu lintas pemudik lebih besar pada Selasa malam hingga Rabu dini hari. Sehingga petugas harus bersiap jika terjadi kepadatan di ruas jalan tol.”Pada saat kita ada informasi dari tol itu padat disini juga harus sudah mulai dialirkan, jangan sampai padat juga. Kita lihat dulu kondisi di tol nanti,” tambahnya.

Kepolisian telah mempersiapkan beberapa strategi untuk mengatasi kemacetan pada arus balik. Mulai dari rekayasa lalu lintas berupa One Way hingga Contra Flow di ruas tol, serta menyiagakan personil di tiap pintu keluar tol guna mengarahkan pemudik ke jalur arteri jika terjadi kepadatan.

“Pola masih sama, masih ada peningkatan tapi Alhamdulillah ini berkat kerjasama pemudik juga, sehingga betul-betul arus lalin yang dari Jawa Tengah ke Jakarta bisa kita kendalikan,” ungkap Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman.

Skema One Way berlangsung hingga Selasa (25/4) pukul 24.00 WIB. Sampai dengan Selasa malam kemarin, rata-rata jumlah kendaraan per jam di Tol Kalikangkung diatas 3 ribu kendaraan.

Melihat data pergerakan kendaraan tersebut, ia optimis tidak ada tambahan rekayasa lalu lintas di dalam tol. Meskipun, strategi tetap diperiksakan jika arus lalu lintas melonjak tinggi.

“Untuk Contraflow yang ada kita masih bertahan sampai Km 47, tapi sudah kita siapkan di Km 36. Tapi belum digunakan, sebagai antisipasi,” tambahnya.

Peningkatan jumlah kedatangan pemudik juga terjadi di Terminal Induk Bekasi, jumlah pemudik yang datang menggunakan transportasi umum meningkat 100 persen pada H+2 atau Senin (24/4).

Pada arus mudik, total sebanyak 9.564 pemudik berangkat dari Terminal Induk Bekasi. Dua hari pasca lebaran, baru tercatat 511 pemudik yang tiba di Terminal Induk Bekasi.

Masih rendahnya pemudik yang tiba di terminal ini disebut lantaran ada beberapa titik pemberhentian sebelum benar-benar tiba di terminal. Diprediksi jumlah pemudik yang kembali jauh lebih besar dibandingkan data kedatangan penumpang di Terminal Induk Bekasi.

“Sebelum ke terminal kita ada beberapa tepi yang dipakai para penumpang turun, mulai dari tol timur, simpang Unisma, dan Rawa Semut, jadi yang sampai ke terminal hanya sisanya saja. Jauh lebih besar sebenarnya yang datang,” kata Kepala Terminal Induk Bekasi, Hermawan.

Puncak arus balik lebaran tahun ini kata Hermawan, berlangsung dua gelombang. Gelombang pertama terjadi pada tanggal 24 dan 25 April, disusul gelombang kedua pada 30 April dan 1 Mei mendatang. (Sur/Ris)