RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, memperkenalkan inovasi terbarunya dalam pemulihan infrastruktur jalan. Inovasi tersebut diberi nama “Berani Jalan”.
Henri menyampaikan, total panjang jalan di Kabupaten Bekasi sekitar 932 kilometer (km) dengan kondisi bermacam-macam. Dalam kondisi baik sekitar 563 km, sedang sekitar 200 km, rusak sekitar 67 km, dan rusak berat sekitar 104 km.
“Kalau dipresentasikan mungkin yang kondisi baik ini sekitar 59 persen begitu. Sementara kondisi kemantapan jalan yang ditetapkan di pusat itu harus mencapai 80 persen,” ujar peraih anugerah Radar Bekasi Awards 2022 kategori “Bapak Pembangunan” ini.
Menurutnya, jalan dengan kondisi yang baik dapat menurun tingkat kemanfaatannya. Penyebabnya, antara lain meningkatnya volume lalu lintas masyarakat seperti aktivitas industri, pasar, maupun permukiman.
Dengan menurunnya tingkat kemanfaatan tersebut, tentu berdampak pada konektivitas wilayah. Oleh sebab itu, kondisi kondisi jalan perlu terus ditingkatkan baik dari sisi panjang, lebar, dan kemantapannya.
“Kemantapan jalan ini adalah kebaikan permukaannya. Kalau kita lihat banyak jalan yang pecah, berlubang, retak-retak. Yang seperti itu keadaannya harus kita pelihara, rekonstruksi, atau bangunkan kembali,” jelas lelaki yang sedang mengikuti pelatihan Kepemimpinan Nasional tingkat II ini.
Henri menyampaikan, pada 2023 ini Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi memiliki pagu anggaran perbaikan atau konstruksi jalan sebesar Rp300 miliar. Besaran anggaran tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Sebab tidak hanya digunakan untuk rekonstruksi, melainkan juga perbaikan jalan.
Dengan anggaran Rp300 miliar, hitungan kasar Henri dapat digunakan untuk rekonstruksi maupun pemeliharan jalan sejauh 100 km. Tahun lalu, dengan anggaran sekitar Rp300 miliar hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan jalan rekonstruksi maupun pemeliharan sejauh 45 km.
Adanya peningkatan rekonstruksi maupun pemeliharan jalan dari 45 km menjadi 100 km dengan anggaran yang sama ini berkat inovasi “Berani Jalan”. Inovasi “Berani Jalan” yang berasal dari sinonim “Berkeselamatan, Mantap, Terpeliharanya Jalur Jalan” ini berfokus pada peningkatan kualitas jalan berbasis masyarakat.
Dengan inovasi tersebut, strategi dalam pengadaan barang dan jasa tidak lagi menggunakan lelang normal melainkan e-katalog. Selain itu, strategi lainnya dalam inovasi itu adalah pembangunan jalan baru dan pengembangan koridor jalan yang lebih luas, terutama di wilayah Selatan Utara yang masih terbatas.
Kemudian, pembuatan master plan jalan yang mempertimbangkan pertumbuhan lalu lintas dan kebutuhan masyarakat. Dalam master plan tersebut, direncanakan pembangunan ring road untuk mengurangi beban lalu lintas di beberapa ruas jalan yang padat. Selain itu, sekitar Rp100 miliar dari pagu dialokasikan untuk pemeliharaan rutin tanpa pembatasan lokasi.
“Kemarin saya juga menyampaikan inovasi ini ke bupati dan beliau sangat mendukung. Dan rencananya di anggaran perubahan ini akan ditambahkan sekitar Rp10 miliar untuk pemeliharaan rutin tidak berlokus. Jadi dimanapun masyarakat lapor, akan kita tindaklanjuti,” ucapnya.
Masyarakat dapat melaporkan kerusakan jalan di mana pun melalui Instagram resmi Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi (@sdabmbk_bekasikab) maupun hotline yang akan segera rilis. Pengaduan yang masuk akan segera ditindaklanjuti.
Peningkatan konektivitas antar wilayah dan kecamatan di Kabupaten Bekasi juga menjadi tujuan utama dari inovasi ini. Dengan pemulihan infrastruktur jalan yang baik, waktu tempuh antar lokasi dapat dikurangi, aksesibilitas meningkat, serta sektor ekonomi, seperti pertanian dan industri, akan mendapatkan manfaat signifikan.
Meskipun tantangan dalam pemulihan infrastruktur jalan masih ada, inovasi “Berani Jalan” yang diusulkan Henri Lincoln ini diharapkan dapat memberikan solusi yang efektif dalam memperbaiki dan memelihara jaringan jalan di Kabupaten Bekasi. (oke/and)