Berita Bekasi Nomor Satu
Bisnis  

Sisternet Berbagi Kiat Kembangkan Bisnis dan Dorong Peran Perempuan di Dunia Kerja

Group Chief People Officer Axiata Group, Norlida Azmi (tengah) bersama anak-anak dari Panti Asuha Kurnia Asih Bandung, Kamis (15/6).

 

Sisternet Berbagi Kiat Kembangkan Bisnis dan Dorong Peran Perempuan di Dunia Kerja

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Melalui program Sisternet, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), berkomitmen untuk terus mendorong proporsi peran perempuan dalam lingkup dunia kerja dan bisnis. Untuk itu, Sisternet kembali menggelar talk show “Sistertalk” dengan mengangkat tema “Breaking the Glass Ceiling: Women on Economic Empowerment”. Dihadiri sekitar 200 peserta, acara yang berlangsung di XL Center Bandung, Kamis (15/06) ini menampilkan Group Chief People Officer Axiata Group, Norlida Azmi, sebagai salah satu narasumber.

“Perempuan kerap kali mengalami kendala dalam membangun rasa percaya diri di lingkungannya, di dalam lingkungan tempat mereka bekerja, juga saat membangun bisnis. Di Axiata Group, kami percaya bahwa perempuan itu perlu berdaya dari berbagai aspek. Karena itu kami berupaya untuk membangun budaya kerja di mana perempuan bisa bekerja secara nyaman, juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan teknis dan manajerial mereka,” ungkap Norlida.

Dalam pemaparannya, Norlida juga menceritakan lika-liku yang Ia hadapi dalam menempuh karirnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa ada kalanya justru perempuan tidak mendapatkan dukungan dari sesama perempuan. Perempuan ditantang untuk mau percaya dan memberikan dukungan dalam meningkatkan potensi mereka. Dibutuhkan kerjasama yang lebih baik. Kita bisa membentuk perubahan dan dampak dari hal-hal yang lebih kecil bahkan diri sendiri, khususnya bagaimana memandang sesama perempuan yang sedang berjuang meningkatkan nilainya.

Secara global, Axiata Group juga memiliki program bernama Women in Leadership Axiata. Program ini mempertemukan para pemimpin wanita, baik dari lingkup internal maupun eksternal untuk saling berdampingan dalam memberikan pemaparan hingga membuka jejaring ke lebih banyak perempuan lagi. Tidak hanya itu, Axiata Group juga terus mendorong terciptanya berbagai platform guna mendukung dan memfasilitasi perempuan mengembangkan kemampuan mereka, jelas Norlida lebih jauh.

Salah satu platform tersebut adalah Sisternet. Aplikasi yang dapat diunduh melalui App Store di IOS dan Google Play Store di Android tersebut sangat fleksibel dan dikembangkan sesuai kebutuhan para perempuan di Indonesia dalam pemanfaatan digital dan teknologi. Melalui Sisternet, XL Axiata terus menunjukkan komitmennya untuk mendorong percepatan dan peningkatkan pemberdayaan perempuan Indonesia mulai dari lingkungan terkecil, di mana mereka berada.

Talk show ini pun mengangkat topik seputar perempuan dari berbagai kalangan. Para pembicara diajak untuk membagikan pengalaman inspiratif mereka dengan mengangkat berbagai isu perempuan. Harapannya, mereka dapat menjadi inspirasi dan dapat memotivasi para perempuan lainnya.

Turut hadir juga sebagai narasumber pada event ini adalah Digital Transformation Specialist Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Dita Amalya. Dita mengajak peserta berdiskusi mengenai berbagai macam topik, antara lain strategi untuk menyeberang ke fungsi “maskulin” di sektor pemerintah, cara melewati masa sulit dalam meraih posisi mereka saat ini, strategi untuk memecahkan berbagai stereotype di dunia profesional sebagai seorang perempuan, hingga aktivitas yang dapat meningkatkan nilai dan rasa percaya diri.

Dita mengatakan, saat ini, perempuan baru memegang 28 persen kepemimpinan di sektor publik dan privat. Padahal, kesempatan antara laki-laki dan perempuan itu pada dasarnya sama, tetapi stigma masyarakat yang menciptakan perbedaan itu. Dalam pembentukan konsep smart city di IKN sendiri, kami sangat memperhatikan user persona yang berasal dari perempuan dan anak-anak.

“Hal ini tentunya menjadi pertimbangan dalam menciptakan smart city agar semua nyaman. Sebagai contoh, saat ini kami sedang mengembangkan program “Coding Mom”, program khusus bagi perempuan untuk mendorong peningkatan kapabilitas perempuan yang berada di IKN. Harapannya, perempuan-perempuan ini dapat meningkatkan literasi digital terlebih dahulu,” ujar Dita.

Sementara itu, pemilik rumah makan Imah Babaturan di Bandung, Anggiya Bonita, bercerita mengenai bagaimana kiat melewati masa sulit sebagai seorang women-preneur. Bagaimana mengembangkan strategi yang dapat mendorong kemajuan bisnisnya, hingga strategi yang digunakan untuk memberdayakan orang-orang sekitarnya.  Dia percaya bahwa dalam menjalankan bisnis ini, seorang perempuan diberikan keuntungan dalam hal kemampuannya untuk mengatur strategi yang dibutuhkan.

“Energi feminin mengalir deras dalam proses membangun bisnis rumah makan ini. Termasuk dalam strategi membentuk promo, proses melayani pelanggan, hingga mengatur keuangan. Rumah makan yang kami bangun ini pun bahkan telah beberapa kali mengalami kerugian sebelum berkembang menjadi seperti sekarang ini,”  lanjut Anggiya.

Saat ini, struktur di XL Axiata sendiri sangat memungkinkan perempuan untuk memperoleh kesempatan bekerja yang sama dengan laki-laki. Dari segi penghasilan pun, sudah tidak ada kesenjangan lagi. Sejauh ini, perusahaan terus melihat peluang dari sudut yang berbeda, untuk mencapai prinsip dan standar Environmental, Social, serta Corporate Governance (ESG) dengan melatih perempuan, mendukung kemajuannya, hingga meningkatkan representasi perempuan pada jenjang tata kelola dan pengambilan keputusan. (oke)