RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah berfikir keras untuk mengurai kemacetan di Jakarta, terutama pada jam sibuk. Kendaraan datang dari daerah di sekitar Jakarta disebut seperti air bah. Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berkomitmen untuk memasifkan penggunaan transportasi massal bagi warga yang akan beraktivitas di Jakarta sebagai solusi mengurai kemacetan.
Wacana pengaturan jam kerja kembali dikemukakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Focus Group Discussion (FGD) beberapa waktu kemarin.
Transportasi massal seringkali diyakini bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi kemacetan. Beberapa moda transportasi massal sudah tersedia di Bekasi, seperti Trans Jabodetabek dan commuterline (KRL), sebentar lagi disusul operasional LRT.
Namun, transportasi seperti KRL dan bus yang sudah beroperasi mengangkut penumpang setiap hari belum mampu menjadi solusi efektif. Volume rata-rata pengguna KRL Jabodetabek pada hari kerja mencapai 868 ribu orang lebih, 20 ribu diantaranya dari Bekasi.
Plt Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bekasi, Bambang Santosa mengatakan bahwa pemerintah kota akan mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi massal.
“Pada prinsipnya kita mendukung (upaya mengurai kemacetan), sesuai dengan konsep pemerintah yaitu mendorong penggunaan transportasi massal,” katanya, Minggu (9/7).
Cara ini kata Bambang, sesuai dengan konsep pemerintah pusat yang telah menyediakan transportasi massal.
Salah satu cara untuk mensukseskan ini, pemerintah kota berupaya menyiapkan moda transportasi dari lingkungan tempat tinggal masyarakat menuju ke simpul transportasi massal.
“Tugas kita menyiapkan angkutan untuk sampai di pusat-pusat transportasi itu,” tambahnya.
Pengguna KRL dari Stasiun Bekasi pada Senin awal bulan Juli kemarin tercatat sebanyak 22.275 orang. Total, pengguna KRL Jabodetabek pada Senin (3/7) tercatat mencapai 911 ribu orang lebih.
Pengguna KRL ada hari kerja relatif tinggi. Rata-rata pengguna KRL awal pekan lebih besar dibandingkan dengan jumlah pengguna pada hari libur akhir pekan.
“Jika dibandingkan dengan rata-rata volume pada hari libur akhir pekan, volume pengguna pada hari senin lebih besar 37 persen dari pada hari libur akhir pekan sebanyak 663.922 orang per harinya,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter,Anne Purba.
Berdasarkan data jumlah penumpang tersebut, akhir pekan disebut sebagai waktu tepat bagi warga kembali ke Jakarta maupun lokasi aktivitas kerjanya. Situasi KRL lebih lengang pada hari libur akhir pekan bisa dimanfaatkan oleh pengguna. (sur)