RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tim Radar Bekasi saat uji coba terbatas berkesempatan menjajal Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dari Stasiun Jatimulya Bekasi menuju Stasiun Dukuh Atas Jakarta, Senin (17/7). Perjalanan dari Stasiun Jatimulya Bekasi dimulai sekitar 09.30 WIB. LRT Jabodebek dioperasikan tanpa masinis yang digerakkan oleh tenaga listrik serupa KRL dan MRT.
Meskipun tanpa masinis, masih ada petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan. LRT Jabodebek memiliki enam gerbong atau kereta dalam satu rangkaian.
Masing-masing gerbong memiliki pintu otomatis di sisi kanan dan kirinya. Setiap gerbong memiliki 8 set tempat duduk. Masing-masing set bisa diduduki 4-6 orang. Di setiap kereta tersedia kursi prioritas bagi warga lanjut usia (lansia) maupun difabel yang membutuhkan. Serta dilengkapi papan informasi rute LRT Jabodebek.
LRT Jabodetabek cukup nyaman. Selain pendingin udara yang masih berfungsi normal, juga goncangan di dalam gerbong tidak terlalu terasa selama perjalanan. Di dalam gerbong pun, penumpang diimbau untuk tidak makan maupun berbicara keras atau menyalakan suara kencang. Setelah melewati 11 stasiun, perjalanan bersama media dan pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi ini tiba di Stasiun Dukuh Atas Jakarta sekitar pukul 10.20 WIB.
Berdasarkan data yang dihimpun, LRT Jabodebek memiliki kapasitas penumpang 1.308 orang. Adapun kapasitas tempat duduk penumpang 174 kursi, sisanya berdiri.
LRT Jabodebek menjalani masa uji coba terbatas sejak 12 Juli sampai 15 Agustus 2023. Targetnya, “ular besi” ini akan beroperasi penuh secara komersil pada 18 Agustus 2023. Jelang operasi penuh, telah ditetapkan tarifnya yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 67 Tahun 2023 yang mengatur tarif angkutan orang dengan kereta api ringan terintegrasi di wilayah Jabodebek untuk melaksanakan kewajiban pelayanan publik. Untuk tarif dasar 1 km pertama ditetapkan Rp5.000, lalu untuk setiap km berikutnya Rp700. (rez)