Berita Bekasi Nomor Satu

Aturan Operasional Truk belum Mengikat

MACET: Sejumlah pengendara terjebak macet di ruas Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Pemkot Bekasi melalui Dishub Kota Bekasi akan membahas regulasi aturan jam pembatasan truk bersama BPTJ. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Truk dengan tonase besar masih sering melintas di jam jam sibuk, yang turut berimbas pada kemacetan ruas jalan arteri Kota Bekasi.

Kepala Bidang, Teknik Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Teguh Indrianto,menerangkan, belum adanya aturan yang mengikat untuk jam operasional truk tonase besar menjadi salah satu penyebab kemacetan.

“Mereka melintas di jam 06.00, 07.30 hingga 09.00 WIB masih melintas,”kata Teguh saat dikonfirmasi, Rabu (9/8).

Maka pihaknya, pada Kamis (10/8) hari ini akan menjadwalkan untuk melakukan pembahasan bersama dengan pihak Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

“Dalam waktu dekat, sebenarnya sudah lama kita gagas ada aturan pembatasan jalan bagi pengendara tonase besar,” bebernya.

Salah satu poin pembahasan, ialah mengatur kembali jam operasional kendaraan tonase besar (muatan melebihi batas maksimal). Namun kata dia, ada aturan yang berbenturan dengan Jalan Nasional, yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.

Diketahui Jalan Nasional yang melintas di Kota Bekasi, diantaranya yaitu Jalan Ahmad Yani, Jalan Jenderal Sudirman, hingga Jalan Sultan Agung.

“Kami akan mengusulkan kembali jam operasional tonase agar mereka tidak keluar pada jam pagi,” ungkap Teguh.

Beberapa hari kebelakang ini, Dishub Kota Bekasi juga kerap mendapatkan aduan dari warga termasuk dari sosial media.

Pantauan Radar Bekasi sejumlah wilayah yang memiliki titik kemacetan dengan lintasan truk bertonase besar diantaranya, di Jatiwaringin Pondokgede, Jatiasih, Medansatria, dan wilayah Bekasi Utara, Bantargebang dan Bekasi Timur.

Dia membenarkan kemacetan memang kerap terjadi di waktu pagi dan sore hari, pada aktivitas berangkat maupun sepulang kerja.

“Mohon kiranya teman teman, warga Kota Bekasi harap maklum bersama, dan informasikan langsung dari titik kemacetan atau sumbang saran bersifat konstruktif kami bisa tampung baik dijalan ini, itu sangat kami apresiasi,” tutur Teguh.

Kendati demikian, adanya laporan pihaknya melakukan upaya pencatatan dengan memantau melalui teknologi drone.

“Selain dengan drone, visit di lapangan dengan meteran agar lebih mendapatkan detail yang nyata,” tambahnya.

Disamping itu pertumbuhan warga dinilai sudah tak sebanding dengan ruas jalan yang ada di Kota Bekasi. Dirinya mengatakan, hal tersebut tidak sesuai dengan pertumbuhan warga di Bekasi yang tak sebanding dengan jalan di Kota Bekasi.

“Tidak dapat dipungkiri yah , Kota Bekasi ini tumbuh pesat luar biasa, dan sama seperti kota kota lain lah, kendaraan jumlah pertumbuhan penduduk yang lebih cepat ketimbang dengan jalan yang ada,”pungkasnya. (rez)