RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tim Kerjasama Daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, kembali melakukan monitoring terkait pembangunan Pasar Induk Cibitung (PIC).
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Bekasi, Gatot Purnomo mengungkapkan, pihaknya melakukan monitoring untuk melihat langsung kondisi dan perkembangan revitalisasi pasar tersebut.
“Proses revitalisasi seharusnya sesuai kontrak memang sudah selesai. Namun sebelumnya, memang ada konflik internal pihak ketiga selaku pemenang tender pengelola PIC, yang sudah diselesaikan melalui Jaksa Pengacara Negara (JPN). Oleh sebab itu, kami turun kelapangan untuk melakukan monitoring pembangunan,” ujar Gatot, disela monitoring, Rabu (23/8).
Kata dia, untuk saat ini pihaknya menekankan kepada pihak pengembang, untuk menyelesaikan pembangunan PIC. Kemudian, sesuai tujuan revitalisasi, yaitu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Bekasi melalui pasar tradisional.
“Jadi kami melakukan kontrol, supaya pembangunannya sesuai dengan perencanaan. Sebab apabila tidak sesuai, akan dilakukan pengulangan kembali. Jangan sampai para pedagang yang dirugikan, karena selama ini banyak hal hal yang dikeluhkan oleh pedagang, dan hal ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah selaku pemilik aset daerah,” terang Gatot.
Sementara itu, Perwakilan Pengembang PIC, Muhtar menyampaikan, adanya monitoring yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan, merupakan tugas mereka. Pihaknya merasa mendapat perhatian selaku mitra kerja yang diberikan amanah, untuk membangun dan mengelola PIC.
“Kami targetkan, penyelesaian pembangunan dalam empat bulan ke depan bisa berjalan dengan baik. Memang kami akui, sebelumnya ada hal-hal yang membuat pembangunan terkendala. Ke depan, kami akan maksimalkan untuk pembangunan lebih baik lagi,” janji Muhtar.
Di tempat sama, Ketua Forum Komunikasi Pedagang (FKP) PIC, Abdul Hakam, sebagai pedagang pihaknya berharap pembangunan bisa cepat dirampungkan, karena selama ini sebagai Ketua FKP-PIC, dirinya sudah banyak mendapat keluhan dari pedagang, sekaligus bersama perwakilan pedagang, juga mengikuti jalannya monitoring pasar yang pembangunan belum selesai secara 100 persen.
“Keinginan pedagang hanya satu, pembangunan bisa berjalan dengan cepat. Sebab, dengan kondisi saat ini, kami sebagai pedagang sangat terganggu untuk mendapatkan rezeki, dan banyak sekali keluhan pedagang yang omsetnya pada turun. Dan kami hanya berharap, pembangunan selesai, omset pedagang bisa stabil kembali,” tutur Hakam. (and)