Berita Bekasi Nomor Satu

Gejolak Harga Barang Kebutuhan Pokok di Pasar PUP: Pedagang Keluhkan Untung Tipis

BERAKTIVITAS: Pedagang, Sri, sedang beraktivitas di Pasar PUP Kota Bekasi, Kamis (24/8/2023). AROFAH/MAGANG RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI Barang kebutuhan pokok mengalami gejolak harga di Pasar Pondok Ungu Permai (PUP) Kota Bekasi. Pada Kamis, (24/8/2023), harga beberapa barang kebutuhan pokok mengalami fluktuasi yang mencolok, khususnya beras dan kopi.

Harga beras naik dari Rp9 ribu menjadi Rp10 ribu per liter, sedangkan harga kopi kemasan per karton melonjak dari Rp140 ribu menjadi Rp146 ribu. Gula pasir juga mengalami kenaikan dari Rp14 ribu menjadi Rp15 ribu dan teh bubuk per kemasan yang semula Rp2.500 naik menjadi Rp3 ribu.

Seorang pedagang di Pasar PUP, Sri, mengakui bahwa setiap hari harga barang kebutuhan pokok berubah-ubah karena permainan harga dari pihak distributor yang tidak stabil.

Hal ini memaksa pedagang seperti Sri untuk menjual dengan harga yang naik-turun. Hal itu tidak hanya mengganggu konsumen, akan tetapi juga mengurangi keuntungan mereka.

“Ya kita juga ngeluh, otomatis harusnya kita nggak nambah modal kan jadi nombokin modal, terus untungnya juga tipis banget,” ungkap Sri.

BACA JUGA: Kemarau, Harga Cabai Merangkak Naik

Meskipun beberapa barang kebutuhan pokok mengalami penurunan harga, seperti minyak yang turun dari Rp17 ribu menjadi Rp16 ribu dan telur yang turun dari Rp30 ribu menjadi Rp27 ribu per kilogram, fluktuasi harga masih menciptakan ketidakstabilan di pasar.

Sri menyarankan agar pemerintah memperhatikan distribusi barang kebutuhan pokok dari pengelola hingga pedagang untuk mencegah permainan harga oleh pedagang kecil atau mitra agen.

Dia mengungkapkan bahwa terkadang harga dari pabrik turun, namun distributor menahan stok hingga permintaan tinggi, baru kemudian barang dikeluarkan dengan harga yang lebih tinggi.

“Kalau dari pabriknya kadang turun, cuma kadang permain distributor disimpan lalu pas udah pada banyak permintaan baru dikeluarin barangnya dengan harga yang naik,” kata Sri. (oke/mg1)