RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sekolah di berbagai jenjang pendidikan diminta turut mengantisipasi dampak polusi udara yang dapat memicu masalah kesehatan.
Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III, I Made Supriatna, mengatakan bahwa pihaknya merancang regulasi yang bertujuan untuk mengurangi dampak polusi udara.
“Kami sedang menyusun regulasi yang kiranya bisa mengurangi dampak polusi udara, khususnya bagi satuan pendidikan di tingkat SMA, SMK dan SLB,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Kamis (31/8).
Supriatna menjelaskan dalam regulasi itu akan berisi tiga imbauan bagi satuan pendidikan. Pertama, mendorong satuan pendidikan untuk menggunakan sepeda atau angkutan umum dalam beraktivitas menuju sekolah.
Kedua, menggerakan kembali pengembangan area ruang terbuka hijau di lingkungan sekolah. Terakhir, menekankan penggunaan masker baik di dalam maupun luar lingkungan sekolah.
“Kami lakukan imbauan ini nanti agar kesehatan anak-anak dan pendidik bisa terjaga. Jangan sampai udara yang tidak baik ini membuat siswa maupun pengajar jadi sakit dan tidak fit dalam beraktivitas,” terangnya
Lebih lanjut dijelaskannya, regulasi tersebut akan dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebelum diterapkan di satuan pendidikan.
“Kami sedang berkonsultasi dahulu sebelum dikeluarkan imbauan kepada satuan pendidikan. Semoga saja pada September ini bisa disampaikan imbauan tersebut,” tuturnya.
BACA JUGA: Polusi Udara Memburuk, 12.759 Kasus Penyakit ISPA di Kota Bekasi
Sementara, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Januk Suwardi, mengatakan pihaknya belum membuat imbauan secara tertulis untuk menekan dampak polusi udara.
“Untuk imbauan tertulis belum disampaikan, tapi kami akan coba kaji bersama dengan pak kadis untuk memberikan imbauan kepada satuan pendidikan terkait polusi udara saat ini,” katanya.
Meskipun demikian, pihaknya telah memberikan imbauan lisan kepada satuan pendidikan terutama dalam hal penggunaan masker selama beraktivitas di sekolah.
“Tapi kalau secara lisan mengingatkan kepada satuan pendidikan sudah sampaikan, setidaknya anak-anak dan guru bisa menggunakan masker saat beraktivitas,” tuturnya.
Pihaknya juga mengingatkan para orang tua untuk menjaga kesehatan anak-anak, termasuk asupan makan dan aktivitas di luar sekolah. Sebab, polusi udara dan kondisi cuaca bisa berdampak pada kesehatan anak-anak.
“Batuk dan pilek itu rentan sekali di cuaca dan polusi udara saat ini, makanya kita sampaikan kepada orangtua agar bisa menjaga kesehatan anak dengan cara menjaga asupan makan dan aktivitas anak saat di luar sekolah,” pungkasnya. (dew)