RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tahun depan, Kota Bekasi akan mendapat tambahan armada bus pengumpan dari dan ke stasiun LRT. Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
MoU itu terkait dengan sinergi perencanaan, pembangunan, pengembangan, dan pengoperasian angkutan umum perkotaan dengan skema Buy The Service (BTS), Senin (4/8).
Nota kesepahaman ditandatangani dalam apel pagi awal pekan kemarin. Kerjasama Pemkot Bekasi dan BPTJ ini sekaligus akan menambah rute layanan Transpatriot yang selama ini tersisa hanya satu rute.
Layanan bus pengumpan belakangan dibutuhkan usai LRT beroperasi. Saat ini, pemerintah mendorong masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum atau transportasi massal guna mengurangi kemacetan hingga menekan sumber polusi udara.
“Ini tidak bisa kalau kemudian kita tidak berkomunikasi, berkolaborasi, dan mempersiapkan proses perencanaan, sehingga tidak lagi mengandalkan kepada APBD,” kata Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.
Dalam pidatonya dihadapan jajaran aparatur di lingkungan Pemkot Bekasi, Tri mengatakan bahwa pemerintah mendapatkan dana sebesar Rp 38 miliar untuk operasional dan BisKita Transpatriot. Diketahui selain Kota Bekasi, layanan serupa juga berjalan di Kota Bogor, dengan BisKita Trans Pakuan.
“APBD kita satu koridor saja hampir menghabiskan anggaran sebesar Rp10 miliar, sekarang kita mendapatkan hampir Rp38 miliar,” tambahnya.
Tahun 2024 nanti, diharapkan dapat menambah layanan transportasi dua koridor perjalanan. Sehingga masyarakat dapat berpindah menggunakan transportasi umum, serta mengurangi emisi gas buang yang bersumber dari kendaraan.
Sementara itu, Plt Kepala BPTJ, Agung Raharjo mengatakan bahwa pemerintah telah menambah angkutan massal yakni LRT. Pihaknya mendorong masyarakat Kota Bekasi memanfaatkan angkutan commuter yang baru saja resmi dioperasikan tersebut dengan menyerahkan bantuan bus. “Dengan apa?, Kita menyiapkan angkutan feedernya,” ungkapnya.
Bis Kita akan menambah koridor perjalanan layanan transportasi umum yang ada saat ini, dengan pertimbangan antusiasme masyarakat serta konektivitas angkutan dengan stasiun LRT.
“Melihat juga dengan koneksi stasiun LRT. Ini tim langsung melihat, supaya tahun depan sudah bisa dilihat rutenya mana saja,” tambahnya.
Terpisah, Plt Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Ikhwanudin Rahmat mengatakan bahwa bantuan bus akan dioperasikan sebagai angkutan pengumpan LRT. Diperkirakan, Kota Bekasi mendapat 20 unit bus dari BPTJ. “20 unit, itu pada tahun 2024,” katanya. (sur)