RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ratusan pelajar dan guru dari Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Tambun Selatan (Tamsel), melaksanakan Salat Istisqa, dan bermunajat kepada Allah SWT, memohon hujan turun.
Salat Istisqa itu digelar di lapangan SMPN 1 Tamsel, Desa Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Kepala SMPN 1 Tambun Selatan, Annisa mengatakan, pelaksanaan Salat Istisqa dan doa bersama ini, bentuk kepedulian pelajar di sekolah tersebut terhadap bencana kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi, agar bencana kekeringan bisa segera terlewati dengan turunnya hujan.
“Kegiatan ini memang sudah kebiasaan kami di sekolah pada hari Jumat, hanya memang kali ini lebih istimewa, karena melaksanakan Salat Istisqa, dan doa bersama,” ujarnya.
Dengan dilaksanakannya Salat Istisqa dan doa bersama tersebut, Annisa berharap, bencana kekeringan bisa segera teratasi, dan tidak meluas ke daerah-daerah lainnya
Menurut Annisa, pelaksanaan kegiatan tersebut, juga diharapkan bisa memberikan edukasi serta membangun kesadaran dan kepedulian pelajar terhadap fenomena yang dialami oleh masyarakat Kabupaten Bekasi.
“Kami berharap, bencana kekeringan ini bisa segera teratasi, hujan segera turun, dan kami mengetuk hati anak-anak untuk melaksanakan ibadah kepada Allah SWT, dengan kegiatan setiap Jumat, sehingga mampu menciptakan pelajar yang memiliki akhlak mulia yang nantinya peduli terhadap isu-isu di sekitarnya,” tutur Annisa.
Sementara itu, salah satu siswa SMPN 1 Tamsel, Muhammad Sultan, yang turut dalam pelaksanaan Salat Istisqa, mengaku bangga bisa ikut serta pada kegiatan tersebut, agar bencana kekeringan yang dialami masyarakat bisa segera berakhir.
“Salat Istisqa itu untuk meminta hujan, yang harapannya bisa mengatasi kekeringan yang dialami warga, sekaligus juga lebih meningkatkan iman dan takwa,” bebernya.
Sebelumnya diketahui, kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten Bekasi semakin meluas. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, hingga Selasa (5/9), tercatat sebanyak 78.293 warga yang tersebar di 32 desa dan 10 kecamatan terdampak kekeringan, dan angka tersebut terus meningkat dari catatan sebelumnya, pada Senin (4/9) sebanyak 66.647 warga terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis menyampaikan, selain puluhan ribu warga terdampak, juga terdapat lahan pertanian seluas 2.423 hektar juga mengalami kekeringan dan gagal tanam.
“Ada 78.293 yang terdampak, atau terdiri dari 29.049 Kepala Keluarga (KK),” terang Muchlis, saat di konfirmasi. (pra)











