RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi terus berbenah, untuk mempromosikan agar wisata industri yang digagas semakin diminati oleh masyarakat.
Saat ini, sejak dilauncingnya wisata industri, sejumlah sekolah mulai berkunjung dengan paket wisata kunjungan ke pabrik pabrik yang ada di Kabupaten Bekasi, , baik lokal maupun luar daerah.
“Memang sejumlah perusahaan atau pabrik yang ada di kawasan industri Kabupaten Bekasi, tidak hanya tempat untuk produksi saja, melainkan juga sebagai wisata industri di Kabupaten Bekasi,” kata Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, usai menghadiri diskusi dengan sejumlah perwakilan perusahaan yang terlibat dalam wisata industri, di Jalan Cikarang-Cibarusah, Selasa (10/10).
.
Sebagai daerah yang memiliki kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, keberadaan pabrik tentu tidak asing lagi di Kabupaten Bekasi. Bagaimana tidak, berdasarkan catatan Pemkab Bekasi, terdapat lebih dari 7.000 pabrik.
Di sepanjang mata memandang, terlihat jelas gudang-gudang luas dan tembok tinggi yang menjadi gambaran umum keberadaan pabrik. Namun, keberadaan pabrik itu, kini disulap menjadi destinasi wisata baru bertajuk wisata industri.
Berjalan-jalan di dalam pabrik sambil menyaksikan proses produksi suatu produk, merupakan salah satu keseruan tersendiri. Peluang itu yang ditangkap oleh Pemkab Bekasi, yang akhirnya wisata industri kini kian diminati.
“Tentu suatu pencapaian yang baik. Kini sudah mulai berkembang dan terintegrasi, sehingga harapannya wisata industri ini turut membantu perekonomian daerah, karena potensinya cukup besar. Meski demikian, kami terus melakukan evaluasi dengan mengajak pihak swasta berdiskusi,” ucap Dani.
Lanjutnya, wisata industri ini difasilitasi oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bekasi, melalui website resmi yang menghubungkan antara para wisatawan dengan pihak perusahaan yang akan dikunjungi.
Setelah lima bulan berjalan, wisata industri kian diminati, dengan total kunjungan hingga September lalu mencapai 6.400 orang.
“Jadi selama ini, sebenarnya sudah ada yang secara langsung melakukan kunjungan ke perusahaan, tapi tidak terintegrasi. Setelah diintegrasikan, peminatnya semakin banyak, karena kan ada kemudahan, dan wisatawan kami fasilitasi ke perusahaan yang dituju,” terang Dani.
Sesuai dengan namanya, wisata industri dilakukan dengan mengunjungi sebuah perusahaan. Mengetahui sejarah perusahaan, melihat proses produksi hingga menggali ilmunya.
Biasanya, tempat yang banyak dikunjungi wisatawan itu, merupakan pabrik yang menghasilkan produk yang dikenal dan dekat dengan masyarakat. Misalnya, pabrik otomotif paling diminati, karena selain luas, teknologi yang digunakan pun menarik wisatawan.
Apalagi wisatawan berasal dari kalangan pelajar, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas. Tidak sedikit kunjungan dari mahasiswa, baik dari dalam maupun luar negeri.
Suzuki, Astra Honda Motor, Hyundai hingga Wuling, merupakan beberapa pabrik otomotif yang dibuka untuk wisata industri. Kemudian yang paling diminati lainnya, yakni makanan dan minuman.
Pabrik Sari Roti, My Roti, Coca Cola Indofood hingga berbagai pabrik es krim, juga membuka kesempatan untuk dikunjungi.
“Bahkan ada pabrik keju, yang memang sudah memiliki galeri untuk jadi bahan pembelajaran bagi pengunjung,” beber Dani.
Dengan meningkatnya peminat, lanjut Dani, wisata industri nantinya akan dipaketkan dengan destinasi wisata lain, baik alam maupun kebudayaan.
“Jadi kami akan buat paket-paket wisatanya, sebelum dan sesudah berkunjung ke pabrik, diarahkan ke Gedung Juang untuk melihat kebudayaan-kebudayaan, serta ke produk-produk UMKM,” ujarnya.
Dani berharap, wisata industri tidak hanya meningkatkan perekonomian saja, tetapi juga menambah wawasan terkait proses pembuatan sebuah produk.
“Intinya adalah eduwisata. Selain berwisata, ada sisi edukasi juga yang dikedepankan, menambah wawasan,” tuturnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Iyan Priatna menjelaskan, wisata industri telah digulirkan sejak 2018 lalu. Namun tidak terfasilitasi oleh pemerintah, sehingga perkembangannya belum terukur.
Ia menambahkan, sejak Mei 2023 lalu, wisata industri diintegrasikan sampai akhirnya menunjukkan peningkatan minat pengunjung.
“Total pengunjung wisata industri itu sudah sekitar 6.400 orang, dari sejak diluncurkan Mei 2023 lalu. Kami akui, peminatnya cukup tinggi. Operator wisatanya juga dari hanya ada 11 orang, dan saat ini sudah 21 operator,” ucap Iyan.
Dengan peningkatan ini, diproyeksikan jumlah pengunjung wisatawan industri hingga akhir tahun 2023, mencapai 15.000 orang. Apalagi, kian hari jumlah perusahaan yang bisa dikunjungi semakin banyak.
“Targetnya 14.000-15.000 orang sampai akhir Desember 2023. Tahun depan targetnya 25.000 orang, dan kami optimis bisa tercapai. Sekarang perusahaannya ada 21, target tahun ini ada 40 perusahaan yang buka. Kemudian tahun depan ada 70 perusahaan yang bisa dikunjungi. Dengan minat yang tinggi, respon perusahaan pun sangat baik dan mendukung. Sehingga ini merupakan potensi yang bagus,” pungkasnya.
Perwakilan dari kawasan industri GIIC, Nandang, menyambut baik upaya Pemkab Bekasi meningkatkan wisata industri. Pihaknya mendukung dengan cara mendorong perusahaan untuk ikut terlibat.
“Di kawasan industri GIIC, ada perusahaan f&b (makanan dan minuman) dan juga otomotif, robotic. Sudah dibuka bagi pengunjung wisata industri, dan ini bisa jadi sarana untuk lebih mengenalkan produk ke masyarakat. Apalagi akan ada AEON, pusat perbelanjaan besar,” tutup Nandang. (and)











