RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kasus konfirmasi positif Cacar Monyet atau Monkeypox (Mpox) di Indonesia terus bertambah, mencapai 21 kasus per 29 Oktober 2023. Satu kasus suspek terlaporkan di Kota Bekasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) tengah menunggu hasil resmi pengujian sampel dari laboratorium guna memastikan dugaan ini.
Penyakit menular ini memang tengah menjadi perhatian nasional, jumlah kasusnya terus bertambah sejak pertama kali dilaporkan pada 13 Oktober 2023. Dengan begitu, penting bagi masyarakat untuk mengenali penyebab hingga gejalanya untuk mencegah penularan atau mendapatkan penanganan lebih awal.
Jumlah kasus tertinggi ada di wilayah DKI Jakarta, yakni 19 kasus terkonfirmasi positif. Bergeser sedikit ke Kota Bekasi, terdapat satu laporan suspek, saat ini tengah dilakukan pengujian sampel di laboratorium.
Untuk memastikan dugaan ini, Dinkes tengah menunggu hasil resmi dari laboratorium. Meskipun, informasi terakhir yang diterima, satu sampel yang diuji tersebut negatif Mpox.
“Untuk Kota Bekasi pernah terlaporkan suspek ada satu. Sampel yang sudah kita ambil kita kirimkan ke BKPK, belum keluar hasilnya secara resmi, baru ada informasi Alhamdulillah negatif, tapi kita tunggu hasil resminya dulu nih,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bekasi, Vevie Herawati, Senin (30/10).
Sampai kemarin, belum ada lagi laporan kasus serupa. Sejauh ini, Dinkes telah mengirimkan surat edaran dari Kemenkes RI ke setiap faskes, mulai dari Rumah Sakit (RS), Puskesmas, hingga klinik.
Setiap temuan pasien dengan gejala Mpox diminta untuk melapor ke Dinkes Kota Bekasi. Selanjutnya, Dinkes melakukan penyelidikan epidemiologi.
“Jika menemukan suspek itu dilaporkan ke kami, nanti kami akan datang untuk melakukan penyelidikan epidemiologi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Vevie menyebut bahwa Faskes di Kota Bekasi harus siap melayani setiap pasien yang datang. Sementara di lingkungan masyarakat, pihaknya fokus pada pencegahan penularan.
Seperti penyakit menular lainnya, salah satu yang utama untuk dilakukan adalah menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Selain itu, masyarakat diminta untuk segera memeriksakan diri ke Faskes jika menemukan keluhan atau gejala serupa dengan Mpox.
“Pencegahan terhadap penyakit menular itu kita melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, itu yang pertama. Kedua, jika memang menemukan keluhan-keluhan atau gejala-gejala yang ke arah Monkeypox segera ke fasilitas pelayanan kesehatan supaya bisa cepat kita ketahui,” tambahnya.
Diketahui, gejala pada pasien yang terkonfirmasi positif Mpox ini diantaranya mengalami kenaikan suhu tubuh atau demam, sakit kepala hebat, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung dan otot, lemas dan sering kelelahan, serta muncul ruam atau lesi pada kulit.
Untuk mencegahnya ada beberapa hal yang bisa dilakukan, diantaranya melaksanakan PHBS, mengajari kontak langsung dengan tikus atau primata, menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, menghindari kontak atau mengkonsumsi daging yang diburu dari hewan liar, memeriksakan diri jika mengalami gejala Mpox kurang dari tiga pekan bagi pelaku perjalanan dari wilayah terjangkit, serta menggunakan alat pengaman diri saat menangani pasien atau binatang yang sakit bagi petugas kesehatan. (sur)