RADARBEKASI.ID, BEKASI – Penyebaran kasus cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) di Indonesia kian meluas. Seorang warga Kota Bekasi dikabarkan telah terpapar penyakit tersebut. Dinas Kesehatan (Dinkes) mengimbau masyarakat waspada.
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sampai dengan 3 November, terdapat 33 kasus terkonfirmasi Mpox, dimana satu di antara pasien tersebut berasal dari Kota Bekasi. Dengan begitu Kota Bekasi menambah daftar penyebaran kasus selain DKI Jakarta, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan Bandung.
“Saya berharap dinas kesehatan terus melakukan sosialisasi ke kader-kader. Kita kan puskesmas punya kader Posyandu, kader PKK. Alhamdulillah sudah berjalan, tinggal ditingkatkan lagi saja,” kata Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Heri Purnomo, Selasa (7/11).
Sosialisasi kepada masyarakat, kata dia, bisa dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui penyebaran informasi via selebaran. Selain itu, pemberian informasi juga bisa dilakukan melalui pegawai di tiap kelurahan, memberikan edukasi ke tiap pengurus RW maupun RT di lingkungan masing-masing.
Informasi terakhir yang Heri terima dari Dinkes akhir pekan kemarin, terdapat dua suspek Mpox di Kota Bekasi. Hasil pemeriksaan satu pasien diketahui negatif.
Heri berharap masyarakat Kota Bekasi lebih waspada, serta menjalankan Perilaku Hidup Sehat (PHBS) dalam aktivitas sehari-hari.
“Seperti yang diperintahkan oleh pemerintah pusat maupun daerah, untuk masyarakat kita setelah pandemi selesai meningkatkan juga perilaku hidup sehat,” tambahnya.
Sebelumnya, Dinkes Kota Bekasi telah menyebarluaskan surat edaran terkait dengan kewaspadaan Mpox ke semua Fasilitas Kesehatan (Faskes). Seluruh Faskes yang ada di Kota Bekasi diminta untuk melaporkan temuan suspek Mpox kepada Dinkes untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi.
“Jika menemukan suspek itu dilaporkan ke kami, nanti kami akan datang untuk melakukan penyelidikan epidemiologi,” ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Vevie Herawati.
Terkait dengan Faskes, Vevie mengatakan bahwa semua Faskes di Kota Bekasi harus siap menerima pasien. Namun, yang lebih penting adalah melakukan pencegahan terhadap penyebaran kasus dengan cara melakukan PHBS, serta memeriksakan kesehatan ke Faskes jika menemukan keluhan atau gejala Mpox.
“Jika memang menemukan keluhan-keluhan atau gejala-gejala yang ke arah Monkeypox segera ke fasilitas pelayanan kesehatan supaya bisa cepat kita ketahui,” ucapnya.
Sampai dengan kemarin, ada 46 kasus terkonfirmasi Mpox di Indonesia, 35 pasien masih menjalani isolasi, 11 diantaranya telah dinyatakan sembuh. Laporan kasus berasal dari DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. (sur)