Berita Bekasi Nomor Satu

Larang Kampanye di Kampus, Perguruan Tinggi Inisiatif Beri Pemahaman Pemilu bagi Mahasiswa

ILUSTRASI: Dosen memberikan materi kepada mahasiswa baru saat kegiatan PKKMB 2023. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah perguruan tinggi swasta di Kota Bekasi tidak mengizinkan aktivitas kampanye di lingkungan kampus. Kendati demikian,  perguruan tinggi inisiatif memberikan pemahaman mengenai Pemilu kepada mahasiswa.

Ketua Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan Universitas Krisnadwipayana, Susetya Herawati, menyatakan bahwa kampus adalah tempat untuk melahirkan ide-ide baru dalam membangun negara dan bangsa. Oleh karena itu, kegiatan kampanye tidak diizinkan di dalam lingkungan kampus.

“Kampus itu tempat untuk melahirkan ide-ide baru untuk membangun negara dan bangsa. Jadi kampus memang tidak mengizinkan kampanye dilaksanakan di lingkungan kampus,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (20/11/2023).

Meski demikian, perguruan tinggi tetap memberikan pemahaman dan imbauan mengenai Pemilu kepada mahasiswa melalui kegiatan BEM.

“Karena usia mereka merupakan usia-usia yang memang harus terus diberikan pemahaman mengenai kegiatan politik,” ucapnya.

Poin-poin penting yang disampaikan termasuk pentingnya penggunaan hak pilih mahasiswa, memberikan pengertian dan tujuan pemilu, serta komitmen untuk pemilu yang damai.

“Gunakan hak pilih mahasiswa berarti mahasiswa bertanggung jawab terhadap pilihannya dan kedepan mensukseskan program-program pembangunannya.

BACA JUGA: Perguruan Tinggi dan Industri Perlu Bangun Kemitraan yang Efektif

Kalau ternyata yang di pilih tidak lolos tetap mendukung setelah ditetapkan dengan cara mahasiswa berperan aktif dalam pembangunan. Belajar dengan baik, dan mengimplementasikan ilmu nya di kehidupan masyarakat dengan baik,” terangnya

Kegiatan pemahaman mengenai Pemilu sudah dimulai dan akan terus dilaksanakan secara berkala melalui kegiatan kampus. Pembuatan flyer mengenai pengertian memilih juga akan dilakukan mendekati Pemilu.

“Sudah mulai dilaksanakan dan akan dilakukan secara berkala, kami juga akan membuat flyer mengenai pengertian memilih. Tapi ini nanti baru akan dibuat mendekati pemilu nanti,” tuturnya.

Hal yang dilakukan pihak kampus dianggap penting dibandingan kampanye di kampus. Pasalnya, kampanye praktisi yang dilakukan di lingkungan kampus dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar dan mempengaruhi mahasiswa.

Hal senada  disampaikan Rektor Universitas Bina Insani, Indra Muis. Ia menegaskan komitmennya untuk memberikan pemahaman dan imbauan kepada mahasiswa menghadapi tahun politik.

“Kami akan tetap memberikan pemahaman kepada mahasiswa. Kami mengajak mahasiswa untuk mengikuti kegiatan pemilihan ini dengan damai,” terangnya.

Poin-poin yang disampaikan mencakup pengertian dan tujuan pemilu, penuhi syarat memilih, ikuti regulasi, laporkan kecurangan, hindari politik uang, dan komitmen untuk pemilu damai.

“Mahasiswa sebenarnya juga bisa ikut berperan dalam hal pengawasan, maka dari itu beberapa poin ini mungkin akan kami sampaikan kepada mahasiswa agar bisa dimengerti dan dipahami,” pungkasnya. (dew)