RADARBEKASI.ID, BEKASI – Masyarakat Kota Bekasi mulai mengeluhkan kenaikan harga cabai, belakangan ini. Betapa tidak. Harga sekilogram cabai di Pasar Kranji saat ini mencapai Rp Rp90 ribu per kilogram. Untuk mengakalinya, sebagian warga memilih membeli cabai yang hampir busuk karena harganya relatif lebih murah.
Pedagang cabai di Pasar Kranji, Kota Bekasi, Umi Barkah (52) mengatakan, kenaikan harga cabai telah terjadi sekitar 1 bulan. Normalnya harga cabai dibandrol Rp40 ribu per kilogram.
“(Cabai) rawitnya agak tinggi, Rp90 ribu (perkilogram) kalau yang keriting agak turun kemarin Rp85 ribu skrg jadi Rp75 ribu perkilonya, kalau rawit itu naik 10 ribu,” ujar dia, Minggu (19/11).
Umi menyebut, beberapa warga akhirnya memburu cabai yang hampir busuk karena harga cabai segar terlalu mahal.
“Ada yang sudah kayak gitu (hampir busuk) kadang dicari orang. Mereka kayaknya terpaksa juga mau yang murah,“ ucapnya.
Harga cabai hampir busuk itu memang terbilang sangat murah bila dibandingkan cabai segar.
“Murah segitu mah paling Rp5 ribu (sekantong plastik kecil), enggak pakai takaran, seadanya saja kalau segitu 10 atau 5 ribu,” ujarnya.
Pedagang lainnya, Dedi (36) juga mengatakan hal yang sama. Ia menjual cabai hampir busuk Rp30 ribu per kilogram.
“Ada aja (pembeli cabai busuk). Dijual selakunya kadang saya jual Rp30 ribu sekilo tapi kalau dia nawar Rp20 ribu saya kasih,” ujarnya.
Dedi mengatakan, biasanya cabai yang hampir busuk ini dimanfaatkan pembeli untuk membuat sambal.
“Kalau (cabai segar) lagi murah mah gak laku (cabai hampir busuk). Ini karena lagi mahal aja,” pungkasnya. (rez)