RADARBEKASI.ID, BEKASI – Aksi dukungan masyarakat Bekasi terhadap kemerdekaan Palestina terus mengalir. Ztelah melakukan aksi dalam, masyarakayt kota dan kabupaten Bekasi mengumpulkan dana untuk disumbangkan ke Palestina. Hingga saat ini, sudah terkumpul sekitar Rp1,2 miliat.
Kemarin, uang donasi diserahkan kepada Organisasi sosial Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), dan Al Aqsha Working Group (AWG). Penyerahan tersebut dilaksanakan di Islamic Center, Kota Bekasi.
“Jadi Rp935.044.000 itu sudah disalurkan melalui dua lembaga resmi yang mengurus kesana (Palestina),” kata Korlap Aksi Bekasi Bersama Palestina, Ismail Ibrahim, Selasa (21/11).
Berikutnya, uang donasi akan kembali diserahkan Rp65 Juta, sehingga total uang yang diserahkan dari Kota Bekasi untuk Palestina Rp1 miliar. Tambahan uang donasi ini akan diserahkan oleh Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kota Bekasi melalui panitia Bekasi Bersama Palestina.
Sementara itu, panitia aksi Kabupaten Bekasi Bela Palestina juga telah menghitung seluruh donasi yang terkumpul dari warga yang hadir pada Minggu (19/11) kemarin. Hasilnya, terkumpul uang donasi sebesar Rp230.328.500 dari warga Kabupaten Bekasi.
“Itu hasil sunduk kemarin yang kita dapatkan. Kemarin sudah kita hitung kalau tidak salah 4 karung (uang),” kata Penanggungjawab aksi Kabupaten Bekasi Bela Palestina, Dede Sulaeman.
Jumlahnya masih akan bertambah. Pasalnya, panitia masih membuka donasi sampai dengan pembubaran panitia pada Kamis (23/11) besok.Pihaknya akan kembali mempublikasikan laporan uang donasi yang terkumpul.”Setelah itu (pembubaran panitia) baru kita closing, dan akan diinformasikan berikutnya,” tambahnya.
Penyerahan uang donasi untuk Palestina di Kota Bekasi kemarin dihadiri oleh beberapa pihak, diantaranya Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bekasi, serta tokoh masyarakat.
Pemerintah kota diwakili oleh Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan, Inayatullah menyampaikan kebanggaannya kepada masyarakat yang peduli dan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi.
“Kami benar-benar bersyukur dan bangga kepada masyarakat yang sangat peduli, nilai Pancasila benar-benar terimplementasikan, jiwa solidaritas aksi kemanusiaan ini membumi di Kota Patriot,” ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mohammad Mahfud MD turut buka suara terkait dengan aksi Israel di Gaza, Palestina. Menurut dia, negara-negara yang tergabung dalam Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengeluarkan resolusi untuk menghentikan perang yang terjadi. ”Agar serangan-serangan dihentikan dari kedua pihak, demi kemanusiaan,” kata Mahfud, kemarin (21/11).
Pejabat asal Madura itu menyampaikan keterangan tersebut usai mendapat informasi ada pengepungan terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Terlebih saat ini tiga relawan berkewarganegaraan Indonesia di Gaza sudah hilang kontak. ”Pemerintah mengutuk keras terjadinya pemboman Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang selama ini mengabdi untuk kemanusiaan,” tegas mantan ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.
Mahfud pun menegaskan kembali sikap pemerintah Indonesia atas kondisi yang terjadi di Gaza. Sesuai dengan Dasasila Bandung, kata dia, Pemerintah Indonesia akan terus bersama Palestina sampai mereka mendapatkan kemerdekaan yang diperjuangkan. ”Pemerintah Indonesia tetap pro Palestina seperti dinyatakan di dalam Dasasila Bandung. Bahwa Indonesia akan terus bersama Palestina sampai Palestina merdeka,” imbuhnya.
Terpisah, PBNU berupaya menggelar R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) untuk membantu menyelesaikan agresi Israel di Gaza. Dalam kegiatan yang akan digelar Senin (27/11) itu akan menghadirkan beragam tokoh agama dari 40 negara. Tujuannya mencari solusi menghentikan kekerasan di Gaza.
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf menjelaskan, acara ini disepakati untuk dalam waktu singkat, karena merespon Perang Israel di Gaza yang mengarah ke genosida. “Semua tokoh agama dari berbagai negara hadir. Bahkan ada dari Rabi dari Argentina, Budha, dan sebagainya,” ujarnya.
Pada intinya acara ini ingin menyatukan langkah untuk memberikan solusi dalam kekerasan di Gaza. Tokoh-tokoh agama diharapkan mampu menggerakkan umatnya menekan dan menghentikan perang Israel di Gaza. “Bahkan, diupayakan menjangkau pemegang kekuasaan,” urainya.
Misalnya untuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang beragama Katolik. Dia mengatakan, diharapkan tokoh agama Katolik melakukan pendekatan agar Joe Biden mau untuk memberikan tekanan dan menghentikan perang. “Tokoh Agama Yahudi juga diharapkan mampu menekan otoritas Israel,” urainya.
Sementara Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun menuturkan, Israel telah melakukan agresi dan tidak mengindahkan nilai-nilai kemanusiaan. Salah satunya, dengan menyerang Rumah Sakit Indonesia di Gaza. “Mereka tidak memegang nilai-nilai kemanusiaan,” terangnya.
Yang utama untuk Palestina diperlukan upaya menghentikan serangan dari Israel. Dia mengucapkan terima kasih terhadap upaya Presiden Jokowi meminta Presiden Amerika Serikat Joe Biden menghentikan serangan Israel. “Yang kami perlukan itu semua,” paparnya.
Namun, berbagai upaya masih harus dilakukan agar serangan dihentikan. Dia mengatakan, hentikan pembunuhan terhadap wanita dan anak-anak Gaza. “Kami hanya mencari kedamaian,” paparnya ditemui dalam acara yang sama. (sur/idr/syn/)