RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menetapkan status siaga darurat bencana untuk 27 kabupaten dan kota. Untuk Kota Bekasi, potensi bencana banjir harus ditingkatkan pada musim penghujan.
Akhir tahun, kesiagaan harus ditingkatkan di seluruh daerah di Jabar terhadap potensi terjadinya bencana hidrologi, terutama banjir dan longsor. Status siaga darurat bencana ditetapkan sampai 31 Mei 2024, tidak berdampak pada penggunaan anggaran.
“Jadi mengingatkan seluruh kabupaten dan kota agar siaga karena sangat rentan terhadap bencana,” kata Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.
Masyarakat diminta untuk tetap beraktivitas seperti biasa, dan waspada. Jika status berubah menjadi tanggal darurat bencana, Pemprov Jabar akan menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT).
Sebelumnya, Kota Bekasi telah melaksanakan apel kesiapsiagaan bencana. Puncak musim penghujan di Kota Bekasi diperkirakan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2024 mendatang.
Pemerintah Kota (Pemkot) telah memastikan kesiapan sarana dan prasarana hingga Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi potensi bencana.
“Kesiapan SDM sekarang sudah harus siaga satu menghadapi potensi bencana yang akan datang khususnya banjir yang ada di wilayah kota,” kata Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad belum lama ini.
Total ada 600 personel gabungan yang bersiaga, terdiri dari unsur Pemkot Bekasi, TNI, Polri, dan relawan. Seluruh petugas diminta siaga untuk mengamati situasi yang terjadi di tiap wilayah di Kota Bekasi.
Diketahui, potensi bencana yang ada di Kota Bekasi adalah banjir, baik akibat hujan lokal maupun air kiriman dari hulu Kali Bekasi. Guna meminimalisir resiko bencana banjir kiriman dari hulu, Pemkot Bekasi membangun komunikasi guna mempercepat informasi sampai kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Bekasi.
“Karena kita sejujurnya belum bisa mengatasi dari hulu ke hilir banjir tersebut. Jadi yang paling bisa kita lakukan saat ini yang paling optimal mengingatkan masyarakat, berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang ada di sekitar kita,” tambahnya.
Catatan Radar Bekasi, beberapa waktu lalu banjir melanda beberapa wilayah di DAS Kali Bekasi. Terbaru, longsornya tebing pembatas salah satu perumahan di wilayah Kecamatan Jatisampurna kemarin.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, banjir adalah potensi bencana yang diwaspadai di Kota Bekasi. Setidaknya ada 19 titik rawan banjir di lima wilayah kecamatan, baik akibat banjir kiriman maupun akibat hujan lokal.
Beberapa wilayah DAS Kali Bekasi jadi perhatian serius.”Untuk wilayah DAS kita fokus ke Kecamatan Jatiasih, Bekasi Timur, dan Bekasi Utara,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi, Enung Nurcholis.
Musim hujan diprediksi berlangsung sampai dengan bulan April 2024. Enung memastikan bahwa petugas selama ini disiagakan di tiap wilayah kecamatan. (sur)