Berita Bekasi Nomor Satu

Korban-Terduga Pelaku Kasus Dugaan Perusakan dan Pengeroyokan Berdamai, Kapolsek Cikarang Selatan Tegaskan Masih Tangani Kasusnya

MINTA MAAF: Perwakilan serikat buruh menyalami Joshua Fernando Manurung sebagai bentuk permintaan maaf. Korban dan terduga pelaku dari kalangan buruh sepakat berdamai atas kasus dugaan perusakan truk dan pengeroyokan saat demo menuntut kenaikan UMK 2024 di Jalan Ciujung kawasan industri EJIP pada Kamis (30/11) lalu. TANGKAPAN LAYAR VIDEO

RADARBEKASI.ID, BEKASI Korban dan terduga pelaku dari kalangan buruh sepakat berdamai atas kasus dugaan perusakan truk dan pengeroyokan saat demo menuntut kenaikan upah minimum kota/kabupaten (UMK) 2024 di Jalan Ciujung kawasan industri EJIP pada Kamis (30/11) lalu. Sementara, pihak kepolisian menegaskan masih menangani kasusnya.

Kesepakatan damai antara korban dan terduga terdokumentasi dalam video yang diterima Radar Bekasi. Dalam rekaman tersebut, Joshua Fernando Manurung atau Nando selaku korban bersama tiga terduga pelaku telah sepakat menyelesaikan kasus itu secara kekeluargaan yang dituangkan melalui surat perdamaian. Dalam video tersebut, terduga pelaku didampingi pengurus serikat buruh.

Kedua belah pihak menyepakati bahwa terduga pelaku akan bertanggung jawab atas perbaikan truk milik Nando setelah mencabut laporan kepolisian. Di samping itu, korban juga telah menerima permintaan maaf dari tiga buruh terduga pelaku yang terlibat dalam penganiayaan dan perusakan truk tersebut. Dikonfirmasi soal kesepakatan damai ini, Nando membenarkannya.

“Iya damai,” ujar Nando melalui aplikasi pesan instan, kepada Radar Bekasi, Rabu (6/12).

Lebih lanjut, Nando mengakui telah mencabut laporan polisi terkait kasus tersebut. “Sudah dicabut laporan kepolisiannya secara resmi tadi siang (Rabu 6/12),” kata Nando.

Kapolsek Cikarang Selatan, Kompol Rudi Wiransyah

Sementara itu, Kapolsek Cikarang Selatan, Kompol Rudi Wiransyah, mengklaim bahwa laporan kepolisian yang diajukan oleh Nando masih terus diselidiki dan belum dicabut. Sementara itu, pemeriksaan terhadap ketiga buruh pabrik sebagai terduga pelaku tersebut masih berada dalam tahap proses.

“Iya belum, belum cabut laporan. Itu kan masih berdamai, Tapikan kita prosesnya masih berjalan terus. Masih kita tangani kasusnya,” ujar Rudi.

Terkait video kesepakatan damai, Rudi menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan. Menurutnya, video tersebut hanya merupakan bentuk permintaan maaf dan kompensasi dari terduga pelaku kepada korban.

“Kalau itukan kompensasi dari si pelaku dengan korban. Kita masih melakukan prosesnya, masih seperti itu, penyelidikannya masih kita lanjutkan,” tambahnya. (ris)