RADARBEKASI.ID, TOKYO – Pihak berwenang Jepang baru-baru ini resmi merilis transkrip percakapan atas insiden tabrakan yang melibatkan pesawat jet penumpang Japan Airlines dengan pesawat Penjaga Pantai pada Rabu (3/1/2024) malam WIB.
Berdasarkan temuan transkrip dengan Pengatur Lalu Lintas Udara 4 menit 27 detik sebelum kecelakaan terjadi, nampak ada ketidakjelasan persetujuan lepas landas yang jelas untuk pesawat penjaga pantai.
Tabrakan yang melanda dua pesawat tersebut memicu kebakaran dan letusan besar pada Selasa (2/1/2024) malam saat pesawat Japan Airlines berjalan dalam kepulan api dan asap di landasan pacu Bandara Haneda, Tokyo.
BACA JUGA: Pesawat Japan Airlines Tabrakan dan Terbakar di Bandara Haneda Tokyo, Ada Penumpang WNI?
Dalam waktu 20 menit, seluruh 379 penumpang dan awak di pesawat Airbus A350 Japan Airlines (JAL) secara ajaib berhasil selamat menyusul tabrakan dengan pesawat turboprop De Havilland Dash-8 penjaga pantai tak lama setelah mendarat.
Namun lima dari enam awak penjaga pantai yang dijadwalkan akan berangkat untuk membantu logistik korban gempa bumi dahsyat di pantai barat dikonfirmasi tewas.
Sementara sang kapten yang lolos dari kecelakaan nahas tersebut alami luka parah.
BACA JUGA: Imbas Gempa Jepang Magnitudo 7,6, Korea Selatan Tsunami Nyaris 1 Meter
Mengingat keanehan dan ketidakpastian situasi yang terjadi dari tabrakan tersebut, pihak berwenang pun melakukan penyelidikan Rabu pagi waktu setempat.
Tak sampai satu hari investigasi, mereka akhirnya berhasil menemukan transkrip percakapan lalu lintas penerbangan.
Ternyata, hasil temuan transkrip yang dirilis pihak berwenang berhasil mengungkapkan fakta mencengangkan, sekaligus menunjukkan tanda-tanda penyebab terjadinya insiden tersebut.
BACA JUGA: Gempa Jepang Magnitudo 7,6 Tewaskan 5 Orang
Berdasarkan transkrip komunikasi dengan Pengatur Lalu Lintas Udara Tokyo, mereka memberikan izin kepada Japan Airlines untuk mendarat di Runway C terlebih dahulu.
Pesawat Jet Penumpang itu juga berulang kali melakukan komunikasi dengan Otoritas Udara sebelum melakukan pendaratan.
Di lain tempat, pesawat Penjaga Pantai diinstruksikan meluncur ke tempat penampungan dekat landasan pacu setelah mendapatkan izin prioritas keberangkatan. Dalam transkripnya, kapten mengatakan dia akan bergerak ke stop line.
Komunikasi mereka berakhir di situ. Dua menit kemudian, selang jeda tiga detik nampak menunjukkan waktu terjadinya tabrakan.
Seorang pejabat dari Biro Penerbangan Sipil Jepang mengungkapkan kepada wartawan setempat tidak ada indikasi dalam transkrip tersebut bahwa pesawat Penjaga Pantai telah diberikan izin untuk lepas landas. Pernyataan Biro Penerbangan ini juga diakui oleh pejabat penjaga pantai.
“Kementerian Perhubungan menyampaikan materi yang obyektif dan akan sepenuhnya bekerja sama… investigasi dilakukan untuk memastikan kami bekerja sama mengambil semua tindakan keselamatan yang bisa dicegah agar tidak terjadi kejadian serupa,” kata Menteri Transportasi, Tetsuo Saito dikutip dari Reuters.
BACA JUGA: Vidi Aldiano di Jepang Saat Gempa Magnitudo 7,6, Begini Kondisinya
Badan Transportasi Keselamatan Jepang (JTSB) sedang bekerja sama melakukan penyelidikan bersama lembaga-lembaga di Perancis dan Inggris, tempat pesawat Airbus dan penjaga pantai dibuat.
Menurut pihak berwenang, JTSB inilah yang menemukan rekaman suara dari pesawat penjaga pantai.
Sementara itu Polisi memulai penyelidikan terpisah terhadap kemungkinan kelalaian profesional yang menyebabkan korban jiwa dan luka-luka.
Polisi Tokyo mengatakan bahwa penyelidik sedang memeriksa puing-puing di landasan pacu dan sedang melakukan wawancara dengan pihak yang terlibat.
BACA JUGA: Gempa Bumi Magnitudo 6,1 Guncang Tiongkok, 111 Meninggal, 230 Orang Terluka
“Ada kemungkinan besar terjadi human error. Kecelakaan pesawat sangat jarang terjadi karena satu masalah, jadi menurut saya kali ini juga ada dua atau tiga masalah yang menyebabkan kecelakaan itu,” kata analis penerbangan, Hiroyuki Kobayashi.
Dalam pernyataan resminya, JAL mengatakan bahwa pesawat mereka telah melakukan izin pendaratan berulang kali dari Pengatur Lalu Lintas Udara sebelum mendekat dan mendarat.
Akibat dari insiden tersebut, 137 penerbangan domestik dan 4 penerbangan internasional terpaksa dibatalkan pada hari Rabu.
Meski demikian, beberapa penerbangan darurat dan layanan kereta berkecepatan tinggi telah dipulihkan untuk mengurai kemacetan lalu lintas. (jpc)