Berita Bekasi Nomor Satu

Banjir Rob Menggenangi Akses Jalan di Kampung Paljaya Tarumajaya

BANJIR ROB: Warga melintasi banjir rob yang menggenangi akses jalan penghubung Kampung Paljaya Desa Segarajaya Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi, Rabu (10/1) pagi. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Banjir rob mulai menggenangi akses jalan permukiman warga di Kampung Paljaya Desa Segarajaya Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi, Rabu (10/1) pagi.

Ketinggian air mencapai 40 sentimeter di jalan-jalan penghubung antar kampung yang telah ditinggikan dengan cara dibetonisasi. Beruntung air pasang surut laut itu tidak mencapai rumah-rumah warga karena sudah ditinggikan. Kejadian meluapnya air laut ini menjadi yang pertama bagi warga Kampung Paljaya di 2024.

Salahsatu warga, Dewi, menyampaikan bahwa banjir rob mulai meninggi hingga menutup jalan pada Rabu (10/1). Padahal, pada Selasa (9/1), air pasang surut laut tidak mencapai jalan.

“Ini pertama kali. Nyampe ke jalan, kemarin mah gak nyampe tinggi kayak gini. Kalau cuma air hujan gak bakal banjir gini,” ungkap Dewi.

Berdasarkan pengalaman Dewi, naiknya pasang surut air laut biasanya memakan waktu lima hingga tujuh hari. Namun, setiap harinya ketinggiannya bervariasi. Terdapat dua hingga tiga hari di mana kondisi air laut mencapai tingkat yang sangat tinggi, bahkan sampai ke lokasi warung-warung para pedagang.

BACA JUGA: Banjir Masih Melanda Sejumlah Permukiman di Kabupaten Bekasi 

“Kalau udah tinggi nyampe ke warung sini. Jalan aja susah, yang datang wisata juga pasti sepi,” tambahnya.

Dewi tidak banyak berharap akan ada upaya dari Pemerintah untuk menanggulangi banjir rob yang sering menghantui warga Kampung Paljaya setiap pergantian musim. Banjir rob di Kampung Sembilangan sudah menjadi sahabat tak terpisahkan bagi Dewi dan warga lainnya yang mencari nafkah melalui kegiatan dagang.

BACA JUGA: Terapkan Prinsip ESG, BRImo FSTVL Gandeng BenihBaik Tanam 33 Ribu Pohon Mangrove  

Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bekasi berupaya mengurangi dampak banjir rob dengan melaksanakan program penanaman mangrove. Menurutnya, dampak positif dari kegiatan penanaman mangrove oleh pemerintah dan sektor swasta tidak akan langsung dirasakan oleh warga, namun akan terasa dampaknya beberapa tahun ke depan.

“Tentunya di sini itu daerah rob ya, jadi salahsatunya dikurangi ancamannya melalui pemulihan hutan mangrovenya. Yang kedua juga ini menghasilkan oksigen, artinya untuk aspek udara juga di samping juga habitat nanti yang bisa terbangun di hutan mangrove itu baik ikan burung binatang lainnya ini bisa kembali mendapatkan tempat hidup,” tutup Dani. (ris)