Berita Bekasi Nomor Satu

Guru di Bekasi Libatkan Siswa Input Nilai Rapor

ILUSTRASI: Seorang guru SMAN 1 Cikarang Pusat mengajar siswa di dalam kelas. Guru di wilayah Kabupaten Bekasi melibatkan siswa dalam menghitung dan memasukkan nilai rapor. ISTIMEWA  

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Guru di wilayah Kabupaten Bekasi melibatkan siswa dalam menghitung dan memasukkan nilai rapor.

Kepala SMAN 1 Cikarang Pusat, Sayuti, menjelaskan bahwa siswa terlibat dalam proses tersebut dengan pendampingan guru.

“Kami melibatkan siswa dalam proses penghitungan dan penginputan nilai rapor siswa, namun ada pendampingan dari guru,” ungkap Kepala SMAN 1 Cikarang Pusat Sayuti kepada Radar Bekasi, Senin (15/1).

Masa pengisian Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) berlangsung dari 9 Januari 2024 hingga 9 Februari 2024.

“Pengisian PDSS termasuk di dalamnya penginputan nilai rapor dan sudah mulai dicicil proses penginputannya,” kata Sayuti.

Sayuti menekankan pentingnya kehati-hatian dalam penghitungan dan penginputan nilai rapor, karena kesalahan dapat berdampak negatif pada siswa dan sekolah.

Jika terpilih di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan dinyatakan lulus, pengecekan berkas dilakukan. Kesalahan dapat menyebabkan siswa diblacklist, dan sekolah dapat dikenakan penalti selama tiga tahun.

“Apabila siswa tersebut terpilih menjadi eligible di salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan jika dinyatakan lulus, maka ada pengecekan berkas, namun tidak sesuai, maka siswa itu akan diblacklist, bahkan sekolah juga akan dikenakan penalti selama tiga tahun,” ucap Sayuti.

BACA JUGA: 43 Sekolah di Kota Bekasi Rawan Banjir

Pihak sekolah sedang membimbing siswa untuk mendaftar akun dan melakukan cross-check nilai rapor. Tim pendamping disiapkan untuk memastikan data yang diinput benar. Proses ini melibatkan pengecekan tiga kali, dengan siswa dapat meminta perbaikan jika ditemui kesalahan.

“Semua hasil nilai rapor lagi dicek untuk di input, makanya kami menyiapkan tim pendamping, karena jika ada yang salah, maka siswa bisa meminta perbaikan dengan melampirkan foto copy rapor. Setelah diperbaiki, data akan kami share ulang ke siswa dan ini dilakukan sampai tiga kali untuk memastikan apakah datanya sudah benar,” terangnya.

Setelah tiga kali pengecekan, jika siswa menyatakan data valid, akan digunakan untuk pemeringkatan dan diupload ke sistem PDSS.

“Jadi setelah siswa menyatakan bahwa data tersebut benar semua, maka akan digunakan untuk pemeringkatan, dan selanjutnya di upload ke sistem PDSS,” ujar Sayuti.

Hal senada juga disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 7, Kota Bekasi, Edy Sunarya. Dikatakan, proses penghitungan dan penginputan nilai rapor dilakukan secara berulang kali sampai hasilnya benar-benar valid.

“Proses penghitungan sampai dengan penginputan nilai memang butuh ke hati-hatian, sehingga prosesnya cukup panjang,” tandasnya. (dew)