Berita Bekasi Nomor Satu

Petani Keluhkan Persoalan Pupuk serta Irigasi

PUPUK UNTUK PETANI : Pekerja menyiapkan pupuk untuk para petani di Gudang Lini III, di Cikarang Timur, Selasa (6/2).ARISANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Selain harus menghadapi tantangan faktor cuaca, sejumlah petani di Kabupaten Bekasi mengeluhkan kurangnya ketersediaan pupuk subsidi. Padahal mereka juga dituntut menghasilkan hasil panen berkualitas.

Kondisi itu juga dialami Siswadi (52) petani asal Desa Tanjungbaru Cikarang Timur. Sehari-hari ia menggarap sawah milik orang lain seluas 8.000 meter. Setiap menanam benih, ia membutuhkan pupuk sekitar 550 kilogram per dua hektar dalam satu tahun. Ia mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi saat awal tahun.

“Sekarang udah mulai nanam benih. Satu tahun saya butuh kurang lebih 550 kilogram per dua hektar pak. Kalau pupuk subsidi dikurangin jumlahnya, kurang pak. Dengan subsidi aja kurang apalagi gak ada subsidi,” kata Siswadi di Cikarang Timur, Selasa (6/2).

Salah satu petani lainnya, Janur (47) mengungkapkan selama pengalamannya bertani, distribusi pupuk subsidi di Kabupaten Bekasi kian berkurang. Padahal ia hanya mengelola satu hektar sawah miliknya sendiri. Kini padi miliknya telah berusia dua bulan.

BACA JUGA: Petani Bekasi Harap Gebyar Diskon Pupuk Berlanjut

“Pupuk petani di Jawa Barat gak boleh kurang, tapi di Kabupaten Bekasi malah berbeda berkurang tiap tahunnya. Saat ini di Bekasi ada udah usia dua bulan, jadi untuk musim selanjutnya harus disiapin juga pupuknya,” ujar Janur.

Selain itu, Janur juga mengeluhkan infrastruktur pendukung pertanian diantaranya saluran irigasi. Menurutnya saluran irigasi sangat penting untuk daya tumbuh padi. Sepanjang pengalamannya pada musim tahun lalu, air tidak mengalir hingga ke sawah miliknya karena kekeringan dan rusaknya pintu air setempat. Saat musim hujan ia khawatir sawah miliknya terendam air banjir.

“Yang kedua infrastruktur pertanian dari irigasinya masih banyak tanggul-tanggul kritis dari pintu airnya kadang los, ditutup gak bisa dibuka gak bisa. Mohon pak Bupati supaya petani aman, yang penting petani dapet air dulu pak,” keluh Janur.

Sementara, upaya juga dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi agar petani tidak mengalami gagal panen baik saat musim penghujan, maupun musim kemarau nanti.

Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan pupuk dan air merupakan kebutuhan pokok bagi para petani. Untuk menjawab keluhan para petani, ia akan melakukan normalisasi sungai-sungai di Kabupaten Bekasi. Ia tak menampik pupuk dan saluran irigasi yang kurang baik masih terdapat di Kabupaten Bekasi.

“Keluhan petani mengenai air irigasi. Ini sedang kita lakukan mulai dari normalisasi-normalisasi sungai dan Saluran Sekunder (SS). Memang belum semua tapi kita lanjutkan 2024 ini agar air sampai ke sawah dengan sebaik-baiknya,” ujar Dani Ramdan.

Selain itu, Dani juga tengah menyiapkan bantuan pupuk subsidi bagi para petani apabila terjadi gagal tanam dan gagal panen saat musim penghujan. Tujuannya agar para petani bisa segera menanam padi secepatnya.
“Kita telah menugaskan penyuluh untuk selalu memantau sehingga kalau ada kesulitan, permasalahan pupuk dan benih akan terdeteksi dengan kita,” tutup Dani. (ris)