Berita Bekasi Nomor Satu

Cerita Karina Warga Bekasi Gunakan Hak Pilih di Brussels Belgia: Tempuh Dua Jam Perjalanan, Satu TPS dengan Pemain Timnas

BARENG IDOLA: Karina ketika berkesempatan foto bersama pemain bola idolanya, Sandy Walsh, pemain keturunan timnas Indonesia, saat menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024 di KBRI Brussels. KARINA FOR RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Proses pemungutan suara pada Pemilu 2024 di Brussel Belgia lebih awal yakni berlangsung sejak Sabtu, 10 Februari 2024 waktu setempat. Tempat pemungutan suara berlangsung di Kantor Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Brussels. Salah satu warga Kota Bekasi yang tinggal disana turut berbagi pengalamannya. Seperti apa antusiasnya?, berikut penuturannya.

Karina sudah menetap hampir dua tahun sejak menikah dengan sang suami yang merupakan warga negara Belgia. Pemilu 2024 merupakan kali pertama ia menggunakan hak suaranya, menentukan pilihan untuk Calon Presiden dan Wakil Presiden Indonesia serta DPR di beda negara.

Ya, tentu ini jadi pengalaman berharga bagi perempuan kelahiran Bekasi, yang sebelumnya tinggal di Kampung Rawa Roko Bojong Rawalumbu Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi.

Ada pengalaman menarik yang ia rasakan. Karina harus menempuh dua jam perjalanan ke KBRI Brussel yang jadi lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS).

”Gw di Ghent tinggalnya, kemarin ada issue trein problems jadi delay hampir dua jam di jalan,” ujar Karina menceritakan perjalanannya menuju TPS di KBRI Brussels kepada Radar Bekasi.

Untuk menggunakan hak pilihnya di sana, Kare sapaannya sudah mengajukan lokasi pindah memilih sejak November 2023 lalu. Karena sebelumnya ia masih terdaftar sebagai pemilih sesuai domisilinya di Rawalumbu Kota Bekasi.

Sebelum menggunakan hak suaranya ia juga melakukan konfirmasi ulang memastikan bisa menyalurkan hak suaranya di sana.

”Pertama gw registration ke PPLN Pemilu 2024, team Pemilu. Setelah dapet balasan dan check status di websitenya gw baru bisa dateng milih , karena gw baru pindahan gw dapet schedule sore sama kayak sandy (pemain Timnas Indonesia) mungkin dia pilih di Belgium. Pas dapat email sudah di tandatangan ketua pemilu gw baru bisa dateng, dari rumah gw ke embassy of Indonesia dua jam naik tram, trein, metro,”paparnya.

Setibanya di lokasi TPS KBRI Brussels ia juga menunjukkan surat daftar pemilih dan paspor dan dilakukan pengecekan oleh panitia.

”Baru diarahin ke TPS, ada tiga TPS, gw dapet TPS 2 terus diberitahu cara coblosnya, ada dua (surat suara) presiden dan DPR,” jelasnya.

BACA JUGA: Banyak TPS Kurang Surat Suara, Pj Wali Kota Klaim Pemilu 2024 Lancar

Menurutnya, kebanyakan WNI yang menggunakan hak suaranya merupakan mahasiswa atau pelajar yang tengah menempuh pendidikan. Diakui Karina selama proses pemilihan tahapannya cukup ketat.

”Di sini kan lebih ketat paspor, KTP dan saksi , bule juga yang gak punya hak pilih gak boleh masuk,” ujar Karina yang tengah menunggu waktu kelahiran buah hatinya di Belgia.

Karina mengaku antusias menyambut Pemilu 2024 meski saat ini dengan suasana dan tempat berbeda. Bahkan ia mengaku sempat mengajukan diri sebagai panitia pemilihan namun tak lolos karena salah satu yang dibutuhkan profesional IT.

”Dia butuh profesional IT juga yang berpengalaman di pemilu luar negeri juga karena disini gak gampang trek alamat orang-orang kan. Buat kasih undangannya by post , karena orang pindah-pindah tinggal , masalah data belum lagi case nama yang beda-bea gitu KTP Indo sama data yang terdaftar di city masing-masing,” paparnya.

Saat pemilihan dirinya mengaku senang bisa bertemu orang-orang Indonesia dan kebetulan bisa berjumpa dengan pemain Timnas Indonesia Sandy Walsh yang turut menggunakan hak pilihnya di sana. Ia juga sempat berfoto dengan pemain keturunan benteng pertahanan timnas Indonesia itu.

Namun Karina terlewat mengikuti bazar makanan khas Indonesia yang sudah ludes diburu sebelum dirinya tiba.

”Ada bazar makanan juga yang dijual 8€/20€ x 16.500 in rupiah biasanya aneka makanan Indo tapi siang sudah bures (habis) laku banget,”ujar Karina yang masih melempar candaan menunjukan logat khas bocah Bekasinya ini. (one)