RADARBEKASI.ID, BEKASI – Permasalahan sering rusaknya Jembatan Cipamingkis disebabkan oleh arus yang deras saat musim hujan. Perlu adanya kerja sama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Demikian disampaikan Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln. Menurut Henri, gerusan di wilayah Jembatan Cipamingkis tidak hanya berdampak pada jalan, tetapi juga pada sejumlah rumah warga yang baru-baru ini tergerus. Beberapa rumah warga bahkan harus direlokasi untuk menjaga keselamatan mereka.
”Memang terjadi gerusan di wilayah Jembatan Cipamingkis bukan hanya jalan saja yang berdampak. Melainkan sejumlah rumah juga belum lama ini adanya tergerus. Sehingga rumah warga ada yang harus direlokasi demi keselamatan warga,” ujar Henri, Senin (19/2).
Henri menyampaikan, selama pembangunan bendungan belum dilakukan dari hulu di Kabupaten Bogor, terus-menerus terjadi kelongsoran karena arus yang sangat besar saat hujan. Meskipun sebelumnya hanya dibangun penyangga, namun tidak cukup kuat sehingga tanah warga tergerus.
“Sebelumnya pernah hanya dibangun penyangga saja. Namun tidak kuat dari berdampak tanah tanah warga jadinya tergerus. Kami juga setiap tahun berkoordinasi dan berkomunikasi untuk meminta dibangun bendungan. Tahun ini sudah berproses pembangunan bendungannya,” katanya.
BACA JUGA: Kerusakan Jembatan Cipamingkis Kian Parah
Oleh karena itu, pada tahun ini, pihaknya melakukan perbaikan dan pembangunan Jembatan Cipamingkis sebesar Rp30 miliar. Tujuannya untuk menguatkan badan jalan, sehingga meskipun bendungan sudah dibangun, ada antisipasi penguatan dan kekokohan jalan dan jembatan ketika terjadi debit air deras.
“Kami memaksimalkan keuangan daerah. Perlu ada keselarasan pembangunan bendungan dan perbaikan jembatan Cipamingkis. Karena kalau ada bendungan aliran air diarahkan terlebih dahulu, sehingga debit airnya bisa diatur dan tidak deras ketika mengalir di wilayah Kabupaten Bekasi,” ucapnya.
Henri menambahkan bahwa sesuai arahan Pj Bupati, pihaknya harus mempercepat pembangunan. Pada triwulan pertama, perbaikan jembatan menjadi prioritas.
”Sekarang sedang proses dokumen dokumen. Sebab memang saat ini musim penghujan sudah mulai turun. Kami sudah akan antisipasi. Sebagaimana perintah Pak Pj Bupati awal triwulan ini harus sudah terserap 10 persen dari total pagu anggaran. Atau di awal ini harus Rp70 miliar,” pungkasnya. (and)