Berita Bekasi Nomor Satu

PDIP Buka Peluang Koalisi dengan PKS untuk Pilkada Kabupaten Bekasi

ILUSTRASI: Kader dan simpatisan PKS ketika menghadiri kampanye akbar Pemilu 2024 di Stadion Mini Cikarang. PDIP membuka peluang koalisi dengan PKS untuk Pilkada Kabupaten Bekasi. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi memberikan pernyataan bakal membangun koalisi besar menghadapi kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Bekasi 2024.

Bahkan, partai besutan Megawati Soekarnoputri ini terang-terangan membuka peluang koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).  “Kita (DPC PDI Perjuangan) membuka peluang untuk PKS,” ujar Wakil Ketua Bapilu DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, Jiovanno Nahampun, kepada Radar Bekasi.

Meski begitu, Jio sempa menampik ajakan berkoalisi terkait situasi nasional pada Pemilihan Presiden (Pilpres). Kedua partai tersebut sedang menjalin kedekatan di tingkat nasional untuk melayangkan hak angket di Pemilu 2024.

Jio menegaskan bahwa pertarungan kursi bupati berada pada kedaerahan dan bukan dipengaruhi oleh Pilpres “Ini bukan karena efek Pilpres, bukan karena efek apa pun. Bagi kita Pilkada itu bicaranya kedaerahan. Bukan hanya PKS, ada Demokrat atau yang lain-lainnya,” paparnya.

Dengan memperoleh delapan kursi wakil rakyat di Kabupaten Bekasi, DPC PDI Perjuangan perlu menjalin koalisi untuk mencapai kuota minimal 11 kursi. Jio menjelaskan bahwa partainya membuka semua jalur komunikasi dengan partai lain, termasuk PKS, meskipun sebelumnya kedua partai belum pernah berkoalisi dalam Pilkada Kabupaten Bekasi.

“Belum pernah koalisi, karena memang belum ada komunikasi. Saya sendiri sebagai Bappilu tetap taat terhadap instruksi partai. Jadi untuk saat ini komunikasi boleh-boleh saja, seperti halnya Sekjen PKS pernah komunikasi dengan Sekjen Hasto, sampai datang ke DPP. Komunikasi itu hal yang wajar, karena ingin menjaga stabilitas politik juga di Kabupaten Bekasi,” jelasnya.

Saat ini, Jio menegaskan partainya masih memilih untuk menyelesaikan pleno rekapitulasi suara yang sedang berlangsung. Setelah itu selesai, barulah partainya membuka komunikasi secara intens.

“Belum ada komunikasi dengan partai politik, karena saat ini kita masih fokus ke Pemilu. Belum ada instruksi juga soal Pilkada, karena PDI Perjuangan itu berdasarkan instruksi partai. Nanti tergantung instruksi partai, yang pasti kita akan mengusung calon Bupati,” ucap Jio juga Calon Anggota DPRD dari Dapil II ini.

BACA JUGA: Sementara, Perolehan Suara Nasional PDIP Tertinggi, Partai Golkar Runner Up, PPP Tunggu Mukjizat, PSI Tunggu Keajaiban

Sementara itu, Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Budi Muhammad Mustafa, menyambut baik rencana PDI Perjuangan membuka peluang koalisi dalam Pilkada Bekasi. Meski sepanjang perjalanan politik di Kabupaten Bekasi, PKS dan PDI Perjuangan belum pernah berada dalam satu koalisi, Budi mengungkapkan kemungkinan adanya koalisi pada Pilkada Bekasi tahun ini.

“Kita memang belum pernah berkoalisi dengan PDIP selama Pilkada. Kalau sekarang jadi berkoalisi, ini yang pertama kali. Kalau sama-sama cocok kenapa nggak,” ucap Budi.

Terkait tawaran PDIP yang menyodorkan nama ‘Oneng’, Budi belum dapat memberikan jawaban detail karena belum ada keputusan internal mengenai calon yang akan diusung. Saat ini, ada lima nama yang sedang dipertimbangkan untuk maju dalam Pilkada Bekasi.

Antara lain Faizal Hafan, anggota DPRD Jawa Barat, Budi Muhammad Mustafa, Ketua DPD PKS, Uryan Riana, Sekretaris DPD PKS, Mohamad Nuh, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, dan Ayub Rohadi, anggota DPRD Kabupaten Bekasi.

“Kita belum ada putusan ke arah situ, kita masih konsentrasi calon di internal dulu. Kalau mau dikawinkan, nanti kita duduk bareng. Dengan siapa pun kita masih terbuka, PDIP boleh, Gerindra boleh, Golkar hayu, Demokrat hayu, dan lainnya. Dari awal kita bilang, dengan siapa saja siap, insya Allah,” tuturnya.

BACA JUGA: Real Count KPU Terbaru: PKS Bukan Cuma Kuasai Jakarta, Ini Daftar Wilayah PKS Masuk 5 Besar di 12 Provinsi

Sementara itu, Pengamat Politik Bekasi, Roy Kamarullah, menyatakan bahwa kemungkinan koalisi antara kedua partai bisa terjadi pada Pilkada. Meskipun banyak yang melihat perbedaan ideologi dan platform, Roy berpendapat bahwa pada akhirnya, tujuan keduanya adalah kekuasaan. Oleh karena itu, jika suara PKS dan PDIP memiliki peluang menang yang besar, kemungkinan koalisi dapat terjadi.

“Apa pun platform, dasar, dan asas partainya, ujung-ujungnya adalah kekuasaan. Bisa jadi kalau suara PKS dan PDIP itu punya peluang menang yang besar, sangat memungkinkan mereka berkoalisi. Karena yang ditarget itu kekuasaan, bukannya bagaimana platform kita bisa sama,” jelasnya.

Meskipun demikian, Roy menekankan bahwa peluang dalam Pilkada Bekasi ini akan sangat dipengaruhi oleh figur yang diusung. Kultur masyarakat saat Pileg dan Pilkada berbeda serta keberhasilan calon juga ditentukan oleh penerimaan masyarakat terhadap figur tersebut

“Tinggal kita lihat figurnya, bisa diterima nggak dengan masyarakat, yang memang kulturnya sangat berbeda dengan daerah-daerah lain. Sering kita uji pemenang Pileg Kabupaten Bekasi, belum tentu menang Pilkada,” ucapnya. (pra)