Berita Bekasi Nomor Satu

Lahan “Nganggur” di Kawasan Industri Bekasi Ditanami Jagung dan Kacang Kedelai

ILUSTRASI: Foto udara kawasan industri di Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi, Kamis (14/3). Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pertanian telah memulai langkah-langkah untuk menggarap lahan “nganggur” di kawasan industri atau yang belum dimanfaatkan untuk pertanian. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pertanian telah memulai langkah-langkah untuk menggarap lahan “nganggur” di kawasan industri atau yang belum dimanfaatkan untuk pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Abdillah Majid, mengungkapkan penggarapan lahan di kawasan industri yang belum dimanfaatkan menjadi pertanian merupakan kerja sama antara Pemkab Bekasi bersama Korem 051/Wijayakarta dan Kodim 0509/Bekasi.

Abdillah menjelaskan lahan yang sudah tergarap menjadi pertanian berada di kawasan industri Jababeka dengan rencana pemanfaatan lahan seluas 20 hektar untuk menanam jagung dan kacang kedelai.

“Yang sudah tergarap di kawasan Jababeka. Kami (Pemkab) bersama Korem mengajukan untuk penggarapan seluas 20 hektar sebagai pertanian dengan rencana penanaman jagung dan kacang kedelai,” ucapnya, Kamis (14/3).

Saat ini, kata Abdillah, baru dua hektar lahan yang telah digarap sebagai langkah percobaan pertanian. Selain itu, Abdillah menyebut, lahan yang dimanfaatkan di kawasan industri bukanlah persawahan, melainkan tanah padat yang dapat dijadikan area berkebun.

Bersama Kodim 0509, pihaknya berencana menggarap lahan di kawasan industri Kota Deltamas yang saat ini sedang dalam proses perataan tanah untuk memudahkan penanaman bibit.

”Kalau dengan Kodim 0509 kami rencana menggarap lahan milik Delta. Saat ini baru proses perataan tanahnya. Sehingga nantinya bisa muda untuk ditanami bibit bibit,” ucapnya.
BACA JUGA: Pleno Rekapitulasi Suara Tingkat Kabupaten Bekasi Jeda Gara-gara Tambun Selatan

Program ini merupakan upaya Dinas Pertanian dalam menjaga ketahanan pangan, terutama di Kabupaten Bekasi. Meskipun harga beras sedang melonjak tinggi, Abdillah menegaskan bahwa produksi padi di Kabupaten Bekasi masih relatif aman, dengan hasil panen mencapai 5-6 ton per hektar sawah.

“Kami yakini masih aman untuk produksi pangan. Sebab tahun lalu bisa mencapai 500 ribu ton hasil panen padi. Dan saat ini kami akan kembangkan lagi hasil tani seperti jagung, kedelai, palawija, dan cabai serta kebutuhan pangan lainnya,” ucapnya.

Dalam menjaga lahan pertanian, Abdillah menyatakan pentingnya penetapan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) sebagai regulasi. Namun, untuk menetapkan lahan tersebut, kepemilikannya harus jelas agar tidak dimanfaatkan untuk kepentingan lain selain pertanian.

Upaya ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan lahan untuk bertani, sehingga produksi hasil tani dapat meningkat dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat setempat.

“Untuk ketahanan pangan perlu diamankan juga lahan untuk bertaninya. Sehingga ketersediaan lahan ini dapat mempermudah produksi hasil tani untuk memenuhi pangan,” pungkasnya. (and)