Berita Bekasi Nomor Satu

KNKT Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Jakarta-Cikampek karena Sopir Gran Max Bekerja Melebihi Waktu   

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan saat meninjau lokasi kecelakaan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 58 Karawang. FOTO: KORLANTAS POLRI  

RADARBEKASI.ID, BEKASI –Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyimpulkan, salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek Km 58 Karawang yakni sopir Gran Max bekerja melebihi waktu. Akibatnya, pengemudi kekurangan waktu istirahat, dikutip dari Jawa Pos.com (Radar Bekasi).

”Jika kita mengemudi dalam keadaan kurang istirahat yang baik, pengemudi akan berkurang kemampuannya untuk berkonsentrasi dalam mengemudikan kendaraan. Dalam situasi seperti ini pengemudi akan sangat mudah mengalami microsleep,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Jakarta, Kamis (11/4/2024).

Dari hasil penyidikan terungkap, Jumat (5/4/2024) mobil Gran Max merupakan kendaraan travel tidak resmi itu berangkat sekitar pukul 19.30 WIB dari Ciamis menuju Jakarta untuk menjemput penumpang.

Selanjutnya, Sabtu (6/4/2024), kendaraan travel tidak resmi berangkat lagi dari Jakarta pada siang hari untuk mengantar penumpang ke Ciamis sekaligus menjemput.

Sesampainya di Ciamis, pada Minggu (7/4/2024), sopir kembali berangkat pada pagi hari menuju Jakarta mengantar penumpang. Setelah itu beristirahat dan pada sore hari berangkat menuju Ciamis lagi untuk mengantar penumpang.

BACA JUGA: Polri Tak Akan Autopsi 12 Jenazah Korban Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek, Ini Alasannya

Pada malam harinya (7/4/2024), sopir sudah berangkat lagi menuju Jakarta untuk menjemput penumpang. Kendaraan tercatat tiba di Jakarta pukul 00.00 WIB. Hanya berselang 2 jam atau pada Senin (8/4/2024) pukul 02.00 WIB, travel menjemput penumpang ke Depok pukul 03.30 WIB, menjemput ke Cilebut, dan sekitar pukul 05.30 WIB menjemput ke Bekasi. Sekitar pukul 06.00, berangkat menuju Ciamis.

”Di kendaraan itu berpenumpang 12 orang, di mana seharusnya berkapasitas 9 penumpang dan belum lagi ditambah dengan barang bawaan. Hal itu tentunya juga menambah ketidakstabilan kendaraan,” jelas Soejanto.

Oleh karena itu, KNKT mengimbau kepada warga sebelum berkendara jarak jauh, yakinkan diri telah beristirahat dengan cukup. Serta bila merasa telah lelah hendaknya beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan.

”Adapun untuk fatalitas korban disebabkan para penumpang yang berada di mobil penumpang tidak menggunakan sabuk keselamatan,” terang Soerjanto.

BACA JUGA: Simak, Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Jakarta – Cikampek  

Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Ruas Tol Jakarta-Cikampek Km 58 Karawang, Senin (8/4/2024) sekitar pukul 07.04 WIB.

Kecelakaan ini bermula dari mobil Gran Max yang mengalami masalah saat berada di lajur contraflow dari Jakarta mengarah ke Cikampek.

“Mobil Gran Max yang berada di jalur contraflow arah Cikampek mengalami trouble. Kemudian mobil tersebut berupaya untuk menepi di bahu jalan kanan di jalur B yang mengarah ke Jakarta,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Jules Abraham Abast kepada wartawan, Senin (8/4/2024), dikutip dari jawapos.com (Grup Radar Bekasi).

Saat berusaha menepi ke bahu jalan, dari arah sebaliknya melaju bus Primajasa. Bus tersebut tidak mampu menghibdari Gran Max hingga terjadi kecelakaan.

“Ketika itu ada bus yang dari arah Cikampek tidak bisa menghindar dan menabrak dan seketika langsung terbakar,” jelas Jules.

Setelah benturan terjadi, satu unit kendaraan Terios ikut menabrak bus tersebut. Hingga Terios tersebut ikut terbakar.  Akibat peristiwa ini, polisi membawa 12 kantong jenazah ke RSUD Karawang. (oke/jpc)