RADARBEKASI.ID, BEKASI – Lapak pedagang hewan kurban di Desa Telagamurni Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi menjadi ‘wisata’ bagi anak-anak atau bocah kecil (bocil).
Seperti terlihat kemarin, anak-anak tampak memberi makan sapi kurban dengan rumput yang telah disediakan. Selain memberikan makan sapi, sesekali orangtua menaikkan anaknya ke punggung sapi layaknya menaiki kuda. Ada yang menangis dan gembira.
Pedagang sapi kurban di Desa Telagamurni, Zul (50), sengaja menaruh rumput-rumput pakan sapi di pinggir kandang. Tujuannya agar mudah diakses masyarakat yang ingin berkunjung sekadar untuk memberi makan sapi miliknya.
“Rumput ini kita bergerilya ngambil di Kalimalang. Sengaja kita sediakan di sini untuk edukasi dan pariwisata masyarakat sekitar daripada mereka jauh-jauh ke kebun binatang,” kata Zul kepada Radar Bekasi, Rabu (15/5).
Sejak lapaknya dibuka 13 hari lalu, banyak warga yang membawa anak-anak mereka berkunjung. Awalnya hanya melihat-lihat saja. Namun, Zul berinisiatif membebaskan warga yang membawa anak untuk memberikan rumput kepada sapi-sapi bima miliknya.
“Anak-anak datang sendiri. Saya melihat ada yang menangis digendong ibunya jadi saya berinisiatif membebaskan warga buat mendekat mengasih makan sapi biar terhibur. Kalau hari libur, ramai sampe penuh,” tambahnya.
BACA JUGA: DKPP Segera Sosialisasi Juru Sembelih Halal ke DKM
Sementara itu, Nursepti (38) bersama dua anaknya yang masih balita sudah lima hari berkunjung ke lapak hewan kurban milik Zul setiap sore. Adanya pedagang sapi di area perumahannya ini membuat wahana hiburan baru.
“Biasanyajalan-jalan ke taman. Sekarang ada hewan kurban jadi ke sini, anak-anak senang banget awalnya cuma ngeliatin eh dipanggil sama yang jaga boleh dikasih makan rumput. Ini yang bontot berani banget deket-deket,” ujar Nursepti.
Baginya, momentum pedagang hewan kurban ini sangat menguntungkan dirinya sebagai ibu rumah tangga. Selain dapat memberikan edukasi dan pengalaman baru kepada anaknya untuk belajar memberi makan hewan, juga mengurangi beban pengeluarannya.
“Alhamdulillah biasanya anak minta jajan mulu, sehari berdua bisa abis Rp20 ribu. Pas ada ini,jajannya kurang tapi kalau udah sore ribut pengen kesini terus. Untung dekat rumah,” tuturnya.
Sementara, Bude, seorang pedagang minuman ringan di sekitar lapak pedagang sapi kurban, mengatakan sejak adanya lapak hewan kurban ini, penghasilannya meningkat tajam.
Setiap harinya, ia membuka lapak sederhana di bawah pohon rindang pada pukul 10.00 WIB hingga 21.00 WIB. “Lumayan ada peningkatan semenjak ada lapak hewan. Pedagangnya ngopi minum es belinya di sini. Belum lagi kalau sore bapak-bapak yang nunggu ibu anaknya pasti jajannya di sini,” tandasnya. (ris)