Berita Bekasi Nomor Satu

Pengecekan Kesehatan Hewan Kurban Belum Jangkau Seluruh Kecamatan di Kabupaten Bekasi

ILUSTRASI: Peternak memberi makan sapi yang dijualnya di Cikarang Barat, baru-baru ini. Pengecekan kesehatan hewan kurban belum menjangkau seluruh kecamatan di Kabupaten Bekasi. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pengecekan kesehatan hewan kurban belum menjangkau seluruh kecamatan di Kabupaten Bekasi hingga mendekati Iduladha yang jatuh pada 17 Juni 2024.

“Hingga saat ini, tim baru meninjau 70 persen dari 23 kecamatan. Kami masih terus turun ke lapangan untuk memastikan tidak ada sapi dengan penyakit menular di Kabupaten Bekasi,” ucap Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Dwian Wahyudiharto, Senin (10/6).

Pengecekan hewan kurban tersebut melibatkan 35 tim yang terdiri dari dokter hewan dinas, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jabar V, paramedis kesehatan hewan, dan petugas Inseminator Buatan (IB). Selama pengecekan, tim menemukan beberapa hewan yang sakit.

BACA JUGA: Temukan Hewan Kurban Bergejala Sakit

“Temuan memang ada yang sakit, seperti kaki patah dan hewan yang demam, itu langsung diobati oleh tim,” katanya.

Lebih lanjut Dwian mengungkapkan, saat monitoring pihaknya telah mengimbau kepada para pedagang agar hewan yang sakit tidak dijual ke masyarakat.

“Kami sudah sampaikan saat tim turun ke lapangan, apabila hewan sakit jangan dijual untuk hewan kurban,” ujarnya.

Dwian memastikan bahwa pihaknya saat ini belum menemukan penyakit hewan yang menular. Ia menjelaskan bahwa ada beberapa jenis penyakit hewan yang dikhawatirkan, namun penyakit tersebut tidak menular ke manusia. Contohnya adalah Lumpy Skin Disease (LSD) yang dapat terlihat dari kulitnya yang berbentol-bentol.

BACA JUGA: Tim Kesehatan Mulai Sisir Lapak Kurban

“Nah, penyakit tersebut bisa menular dari sapi ke sapi, tetapi tidak menular ke manusia. Namun, hewan yang terinfeksi LSD juga tidak layak untuk hewan kurban dan tidak cocok untuk dikonsumsi karena tidak sehat,” katanya.

Selanjutnya, adalah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang biasanya ditandai dengan luka lesi di mulut, bibir, dan kaki, dan menyebabkan sapi tidak mau makan. Akibatnya, sapi tersebut juga tidak sehat dan tidak layak untuk dijadikan hewan kurban. (and)