Berita Bekasi Nomor Satu

Mentan dan KSAD Panen Bawang Merah dengan Pendapatan Rp6 Miliar di Cibitung

PANEN BAWANG MERAH: Mentan, Andi Amran Sulaiman bersama KSAD, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, melakukan panen bawang merah di lahan urban farming Korem 051/WKT Desa Wanajaya Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi, Selasa (11/6). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bersama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, melakukan panen bawang merah di lahan urban farming Korem 051/WKT Kodam Jaya Desa Wanajaya Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi, Selasa (11/6). Panen bawang merah dilakukan di lahan seluas 13 hektare.

Panen raya ini menjadi langkah penyelamatan petani dalam menghadapi dampak perubahan iklim. “Kami mendengar laporan tadi bahwa dengan modal Rp2,5 miliar, tetapi pendapatannya Rp6 miliar kotor,” ujar Mentan kepada awak media.

“Mungkin untung Rp1 miliar sampai Rp2 miliar, tapi yang dilaporkan ke kami Rp1 miliar tidak apa-apa, mungkin untungnya bisa sampai Rp2 miliar. Tapi karena ada saya dan pak KSAD sehingga yang dilaporkan Rp1 miliar. Jadi kita patut bangga sama TNI,” imbuh Mentan.

BACA JUGA: Pengamat Ekonomi: Deflasi Kota Bekasi Tidak Berbahaya  

Selain memberikan keuntungan, gerakan penanaman sayuran juga membantu menekan inflasi dengan menyelesaikan kelangkaan beberapa komoditas seperti beras, bawang merah, dan cabai.

“Kami berhasil menjaga inflasi di posisi 2 persen, 2,5 persen,” tambahnya.

Sementara, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, menyatakan bahwa panen raya tidak hanya bawang merah, tetapi juga meliputi padi, jagung, dan komoditas lainnya di lahan seluas 13 hektar. Ia berharap kerja sama antara Kementan dan TNI AD dapat memanfaatkan lahan kosong sebagai urban farming untuk mendukung ketahanan pangan.

BACA JUGA: Greenhouse di Cikarang Awalnya Lahan Semak Belukar

“Mereka (petani) kami upayakan bisa tiga kali panen. Di sini memang kalau di perkotaan kita memang mensosialisasikan urban farming. Di sini harus bisa betul-betul efektif setiap petak,” ujarnya.

“Ternyata di bawah-bawah jembatan itu masih ada ribuan meter bahkan masih ada di pinggiran yang berhektar-hektar, itu kalau dikasih peluang kepada kami, kami kerjakan. Saya yakin sangat bermanfaat buat masyarakat sekitarnya dan nanti hasil produksinya,” tandasnya. (ris)