Berita Bekasi Nomor Satu
Opini  

Menjadi Penerus Perjuangan Nabi

Oleh: Achmad Muwafi, Lc

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Nabi Muhammad SAW merupakan penutup para Nabi. Kedatangan beliau di akhir zaman sudah dijelaskan sebelumnya dalam kitab Taurat dan Injil.

Keterangan ini dalam Al-Qur’an terdapat pada surat As-Shaf ayat 6, Allah SWT berfiman, “Dan (ingatlah) ketika Isa bin Maryam berkata, “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).”

Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Iman Tirmidzi, dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah bersabda, “Rantai kerasulan dan kenabian telah sampai pada akhirnya. Tidak akan ada lahir Rasul dan Nabi sesudahku.”

Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT di muka bumi untuk menjadi Rasul dengan tugas untuk menyampaikan risalah Allah SWT. Beliau mengajak kepada umat manusia untuk bertauhid dengan mengesakan Allah swt dan menjauhi dari perbuatan menyekutukan-Nya (syirik).

Dalam perjalanan dakwahnya beliau mengalami banyak rintangan, cobaan dan penolakan dari kaum kafir Quraisy. Walaupun demikian beliau tetap tabah dan sabar dalam mengahadapi semua kesulitan yang beliau dapatkan.

Nabi Muhammad SAW berdakwah sampai akhir hayatnya yaitu selama 23 tahun. 13 tahun pertama dihabiskan untuk berdakwah di kota kelahirannya Mekah. Sedangkan 10 tahun sisanya dengan berdakwah di kota Madinah Al-Munawarah.

BACA JUGA: Ketika Dunia menjadi Target Utama

Semua perjuangan dakwah Rasulullah ini telah mencapai kejayaannya, membawa umat manusia dari zaman kegelapan jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan cahaya keislaman.

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, tugas berdakwah kemudian dilanjutkan oleh para sahabat Nabi, kemudian dilanjutkan lagi oleh para pengikut Nabi Muhammad sampai hari kiamat.

Kewajiban berdakwah bagi kaum muslimin telah dijelaskan dalam Al-Qur’an. Allah swt berfirman, “Dan hendaklah ada di antara kamu yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali-Imran ayat 104).

Nabi Muhammad SAW juga bersabda, “Siapa pun yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya, kalau tidak mampu, hendaklah mengubah dengan lisannya, kalau tidak mampu hendaklah mengubah dengan hatinya, dan itulah selemah-lemahnya iman.” (HR. Bukhari dan Muslim).

BACA JUGA: Menjadi Orang Terkuat di Bumi

Dakwah adalah amalan yang terbaik, karena Allah swt menjanjikan pahala yang sangat besar dan berlipat ganda bagi orang yang berdakwah. Rasulullah saw bersabda kepada Ali bin Abi Thalib, “Demi Allah, sesungguhnya Allah swt menunjuki seseorang dengan (dakwah)mu maka itu lebih baik bagimu dari unta merah.” (HR. Bukahri, Muslim dan Ahmad).

Dalam kitab Al-Mustadrak, Hakim meriwayakan , “Wahai Ali, sesungguhnya Allah swt menunjuki seseorang dengan usaha kedua tanganmu, maka itu lebih baik bagimu dari tempat mananpun yang matahari terbit di atasanya (lebih baik dari dunia dan seisinya).” (HR. Hakim). (*)

Penulis merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Ulum Bekasi, Pengurus Pusat Bidang Dakwah Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Wakil Ketua Umum Asosiasi Kiai dan Intelektual (AKIL) Indonesia, Kepala SMPIT Baitul Halim Bekasi